Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mayapada Internasional Tbk. memproyeksikan penyaluran kredit pada tahun ini dapat tumbuh sekitar 15% pada tahun ini, atau berada di atas target regulator yang memperkirakan kredit tumbuh di level 12%.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, angka nominal penyaluran kredit perusahaan belum besar sehingga peluang tumbuh terbuka lebar. Selain itu, rencana penambahan modal perusahaan pada bulan depan juga akan meningkatkan kapasitas bank untuk menyalurkan kredit. Perseroan menargetkan penambahan modal sebesar Rp2 triliun dari rights issue, serta akan menerbitkan obligasi subordinasi atau subdebt sebesar Rp3 triliun.
"Kami tetap optimis bahwa perekonomian akan tumbuh. Jadi, akan ada terus permintaan kredit, soal besar kecilnya pertumbuhan kredit nantinya sangat tergantung pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan," katanya kepada Bisnis, Senin (17/9/2018).
Secara umum, menurut Hariyono, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan. Apabila pertumbuhan ekonomi kurang menunjang pertumbuhan usaha nasabah maka nasabah tidak memerlukan kredit, dan otomatis bank tidak melepas kredit.
Penyaluran kredit perbankan, lanjut Hariyono, mengindikasikan bukan bank yang memaksa memberikan kredit tetapi memang untuk nasabah tetapi karena adanya faktor kebutuhan.
