Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temuan BPK, BNI Syariah Siap Tingkatkan Mitigasi Risiko

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan pemeriksaan atas pendapatan, biaya, dan investasi sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) beserta anak usaha dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I 2018.
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan pemeriksaan atas pendapatan, biaya, dan investasi sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) beserta anak usaha dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I 2018.

Hasilnya, PT Bank Negara Indonesia Syariah disebut belum menjalankan standar operasional prosedur (SOP) secara optimal.

Di dalam laporan itu BPK menjabarkan lima masalah terkait pemberian kredit dari BRI kepada debitur.

Satu di antaranya adalah pencairan kredit dilakukan sebelum syarat terpenuhi. Selain itu susunan pengurus, laporan keuangan, akta adendum pernjanjian, dan restrukturisasi kredit juga dipermasalahkan.

Dalam penyaluran pembiayaan, BNI Syariah dinilai tidak sesuai dengan ketentuan. Anak usaha BNI itu dinilai tidak melakukan analisa mitigasi risiko atas penggunaan rekening perusahaan yang tidak terpisah dengan transaksi pribadi debitur. Begitu juga denan analisa terkait dengan latar belakang, rencana penggunaan lahan, dan sumber pembayaran kembali atas pembiayaan take over.

Selain itu persyaratan pencairan pembiayaan tidak terpenuhi dan juga monitoring atas pemenuhan covenant oleh debitur belum sesuai dengan ketentuan dan akad pembiayaan.

Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan perusahaan telah memberikan penjelasan kepada pihak BPK terkait hal tersebut. Kemampuan melakukan analisa yang berkualitas dan menyiapkan mitigasi risiko yang baik menjadi perhatian BNI Syariah agar mampu menekan penurunan kualitas aset produktif.

“Permasalahan tersebut pada umumnya telah kami tindak lanjuti antara lain melengkapi dokumen-dokumen, menyempurnakan proses bisnis, meningkatkan monitoring, dan meningkatkan kemampuan SDM,” katanya, Rabu (3/10/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper