Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Agro Kejar Realisasi KUR 20% sampai Akhir Tahun

Seluruh aset kredit usaha rakyat yang disalurkan PT Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. masih sehat. Namun demikian, realisasi penyaluran KUR perseroan masih terlampau rendah.
Karyawan melakukan aktivitas di kantor cabang PT BRI Agroniaga Tbk, Jakarta, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melakukan aktivitas di kantor cabang PT BRI Agroniaga Tbk, Jakarta, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Bisnis.com, JAKARTA -- Seluruh aset kredit usaha rakyat yang disalurkan PT Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. masih sehat. Namun demikian, realisasi penyaluran KUR perseroan masih terlampau rendah.

Direktur Utama Bank BRI Agro Agus Noorsanto menjelaskan penyebab rendahnya realisasi penyaluran KUR pada tahun ini adalah banyak calon debitur yang tidak lolos Sistem Informasi Kredit Program atau SKIP. Seperti diketahui, SKIP adalah sistem informasi database untuk calon debitur KUR guna mendorong ketepatan sasaran penerima KUR.

"[Selain itu] awalnya sektor yang dibiayai masih terbatas di pertanian dan perikanan. Penambahan sektor dilakukan di Juli 2018 untuk industri pengolahan, jasa, dan konstruksi," jelasnya kepada Bisnis, Senin (26/11/2018),

Per Oktober, perseroan baru menyalurkan plafon KUR senilai Rp10,4 miliar dengan outstanding Rp9,6 miliar kepada 86 debitur. Dengan kata lain, perseroan baru merealisasikan 7,3% dari kuota yang diberikan pemerintah kepada perseroan sejumlah Rp143 miliar pada tahun ini.
 
Perseroan menempati peringkat keempat dalam hal rendahnya realisasi nyaluran KUR setelah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sebesar 7%, PT Bank Bukopin Tbk. sebesar 6,2%, dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional sebesar 2,9%.
 
Sementara pada akhir kuartal III/2018, portofolio kredit perseroan tumbuh 38,87% menjadi Rp13,6 triliun dari Rp9,8 triliun secara tahunan. Adapun dana pihak ketiga melesat 53,95% menjadi Rp15,8 triliun.

Sampai akhir tahun, perseroan berusaha menyalurkan kredit KUR dengan plafon Rp28,6 miliar atau setara dengan 20% dari target yang diberikan pemerintah. Unutk mengejar target tersebut, menurut Agus, perseroan sudah menyiapkan pipline di sektor usaha petani tebu, peternak sapi, dan plasma sawit.

Agus berujar karena realisasi tahun ini yang diproyeksi masih jauh dari target yang diberikan pemerintah, perseroan berharap akan diberikan kuota yang sama dengan tahun ini untuk penyaluran KUR pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper