Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengandalkan nasabah pegawai tetap pengguna layanan payroll di perusahaan BUMN dan Kementerian sebagai bagian dari target utama untuk menyalurkan kredit konsumsi khususnya kredit kepemilikan rumah atau KPR.
Vice President, Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno mengakui bahwa penyaluran KPR masih melambat di segmen premium. Akan tetapi, pada segmen menengah bawah terutama untuk rumah pertama, BNI meyakini bahwa prospek bisnis masih sangat baik.
"Strategi utama kami fokus ekspansi kepada nasabah fixed income seperti payroll khususnya di BUMN, Kementerian, nasabah segmen milenial dan mendukung program KPR, dibarengi perbaikan proses kredit berbasis digital," ujarnya, Rabu (12/5/2018).
Sementara itu, untuk bisnis kredit tanpa agunan (KTA), BNI mengandalkan produk BNI Fleksi. Produk pinjaman tersebut fokus menyasar nasabah payroll BUMN, Kementerian, perusahaan debitur korporasi BNI, serta nasabah pensiunan.
Hingga kuartal III/2018, BNI telah menyalurkan kredit konsumsi senilai Rp77 triliun, tumbuh 12,4% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp68,5 triliun. Kontribusi terbesar dari KPR sebesar Rp39,3 triliun.