Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Bank Panin) mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp3,19 triliun pada 2018. Realisasi itu tumbuh 59% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya.
Herwidayatmo, Presiden Direktur Bank Panin, menyebutkan bahwa kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp8,97 triliun.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan marjin bunga bersih [net interest margin/NIM] menjadi 4,84%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/2/2019),
Adapun, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp2,86 triliun, tumbuh 56,69% dibandingkan dengan akhir 2017 yang berjumlah Rp1,82 triliun.
Terkait pembentukan aset, total nilai aset konsolidasi per akhir tahun lalu mencapai Rp207,2 triliun. Pertumbuhan aset tersebut antara lain berasal dari penyaluran kredit yang mencapai Rp151,6 triliun.
Total outstanding kredit yang diberikan naik 8,06% dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2017. Dilihat dari segmennya, porsi kredit ritel dan komersial mencapai 58% dari total kredit, dan sisanya segmen korporasi.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan pada tahun lalu sebesar Rp137,7 triliun. Realisasi itu mengalami penurunan 5,5% dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2017.
Penurunan DPK tersebut digantikan oleh pendanaan nonkonvensional seperti lewat penerbitan Obligasi dan Obligasi Subordinasi.
Selain itu dilihat dari strukturnya, pendanaan Bank Panin mengalami perbaikan. Hal itu tercermin dari porsi dana murah dar produk giro dan tabungan atau current acccount saving account (CASA) mengalami peningkatan menjadi 37,0%, dibandingkan dengan posisi Desember 2017 sebesar 35,1%.
Untuk meningkatkan komposisi dana jangka panjang dan memanfaatkan momentum suku bunga yang cukup rendah pada awal tahun 2018, perseroan telah menerbitkan beberapa seri Obligasi dan Obligasi Subordinasi. Total nilainya mencapai Rp6,80 triliun.
Dengan penerbitan tersebut, jumlah outstanding Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan Bank Panin berjumlah Rp15,43 triliun.