Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. Tigor M. Siahaan mendorong perbankan agar belajar dari pemain e-commerce dan perusahaan teknologi finansial (tekfin).
Tigor menilai perusahaan rintisan berbasis digital selalu bisa memberikan inovasi dan pengalaman baru yang lebih cepat kepada para penggunanya sehingga bisa bertumbuh sangat pesat.
"Perbankan sedikit terbelakang, perbankan harusnya belajar berinovasi dan berkolaborasi dengan platform ini tapi lebih jauh, dari data, pengalaman konsumen, manajemen, artificial intelligent, dan digital ekonomi harus diadopsi atau perbankan akan sangat tertinggal," kata dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Tigor memaparkan, orang yang melakukan transaksi secara online pada 2017 berjumlah sekitar 20 juta, diprediksi akan meningkat menjadi 65 juta pada 2022 mendatang. Tigor menilai hal tersebut memacu disrupsi yang besar di industri perbankan, yang akan berdampak pada transaksi seperti menabung, investasi, dan kredit.
Oleh karena itu, menurutnya, lembaga keuangan seperti perbankan sangat tidak mungkin mengabaikan bisnis secara digital yang berkembang pesat ini. Tigor juga mengutarakan perbankan bisa mulai berpartner dengan perusahaan berbasis digital ini, baik dari segi pinjaman, sistem pembayaran, uang elektronik, dan layanan wealth management.
Pihaknya mengharapkan perbankan tetap menjadi bagian terdepan dari ekonomi digital, bukan hanya sebagai pemain dari belakang dalam transaksi ekonomi.