Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,79% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp231,84 triliun pada semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (30/7/2025), pertumbuhan kredit tersebut meningkat dari posisi Rp217,08 triliun pada periode yang sama tahun 2024.
Seiring dengan itu, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga ikut naik menjadi 87,27%, dari sebelumnya 85,74%, mengindikasikan ekspansi kredit yang tetap dalam batas likuiditas yang masih aman.
CIMB Niaga juga melaporkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp57,6 triliun.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross membaik menjadi 1,88%, turun dari 2,15% pada semester I/2024.
Hal ini menunjukkan bahwa ekspansi kredit dilakukan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Sementara itu, NPL net tercatat naik tipis menjadi 0,80% dari 0,79%.
Baca Juga
Sebagai konsekuensi dari perbaikan kualitas aset, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas kredit dan pembiayaan syariah juga mengalami penurunan.
Tercatat, nilai CKPN turun 13,59% menjadi Rp10,05 triliun, dari sebelumnya Rp11,63 triliun. Adapun rasio CKPN terhadap aset keuangan turut turun menjadi 3,12%, dari 3,83%.
Meski dihadapkan pada tekanan dari sisi pendapatan bunga, CIMB Niaga masih mencetak laba bersih sebesar Rp3,51 triliun, naik 1,94% secara tahunan.
Dari laporan keuangan CIMB Niaga, penurunan beban cadangan (impairment loss) menjadi salah satu penopang utama kinerja laba, selain dari intermediasi yang terus tumbuh.
Total aset CIMB Niaga per akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp357,87 triliun, tumbuh 3,22% dari Rp346,69 triliun pada akhir Juni 2024.