Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Murah CIMB Niaga (BNGA) Menebal, Capai Rp180,64 Triliun pada Semester I/2025

CIMB Niaga (BNGA) mencatat pertumbuhan dana murah atau CASA 10,9% yoy menjadi Rp180,64 triliun pada Semester I/2025.
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022).  /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • CIMB Niaga mencatat pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 10,9% yoy menjadi Rp180,64 triliun pada semester I/2025.
  • Bank menghadapi tekanan beban bunga yang meningkat 11% menjadi Rp5,76 triliun, meskipun laba bersih tetap tumbuh 1,94% menjadi Rp3,51 triliun.
  • Penyaluran kredit CIMB Niaga naik 6,79% yoy menjadi Rp231,84 triliun, dengan loan to deposit ratio meningkat menjadi 87,27%.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatat pertumbuhan signifikan pada dana murah (current account and savings account/CASA) sepanjang semester I/2025, di tengah tekanan beban bunga yang meningkat.

Dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (30/7/2025), CASA CIMB Niaga tumbuh 10,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp180,64 triliun, dari posisi Rp162,88 triliun pada semester I/2024. 

Secara total, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tercatat naik 4,82% yoy menjadi Rp261,89 triliun, dari sebelumnya Rp249,84 triliun. Ini menunjukkan bahwa kontribusi CASA terhadap total DPK juga meningkat, memperkuat strategi pendanaan berbasis dana murah.

Namun demikian, bank tetap menghadapi tekanan dari sisi beban bunga yang naik 11% menjadi Rp5,76 triliun, dari sebelumnya Rp5,19 triliun. Hal ini turut menekan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang turun tipis 0,47% menjadi Rp6,62 triliun dari Rp6,65 triliun.

Kondisi ini juga tercermin dari koreksi pada NIM yang turun menjadi 3,96%, dari sebelumnya 4,21%. Meski begitu, bank masih bertahan untuk membukukan laba bersih sebesar Rp3,51 triliun, tumbuh 1,94% dibandingkan semester I/2024 yang sebesar Rp3,44 triliun. 

Pertumbuhan laba ini ditopang oleh efisiensi dari sisi risiko kredit, yakni penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai (impairment loss) yang turun 35,29% secara tahunan menjadi Rp565,81 miliar. 

Dari sisi intermediasi, CIMB Niaga menyalurkan kredit sebesar Rp231,84 triliun, naik 6,79% yoy. Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) meningkat menjadi 87,27% dari 85,74%, mencerminkan ekspansi kredit yang tetap dalam batas likuiditas yang sehat.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga juga naik menjadi 87,27% dari posisi sebelumnya sebesar 85,74%. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro