Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) membukukan laba bersih Rp352,20 miliar pada semester I/2025, naik 0,16% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp351,62 miliar.
Dari laporan keuangan yang terbit di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (20/8/2025), pertumbuhan laba seiring dengan meningkatnya pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,28 triliun pada semester I/2025, tumbuh 9,33% dari Rp1,17 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Secara lebih rinci, pendapatan bunga Bank Sumut tercatat Rp2,57 triliun atau naik 15,26% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,23 triliun. Namun, beban bunga juga meningkat 21,84% menjadi Rp1,29 triliun, dari sebelumnya Rp1,06 triliun.
Penyaluran kredit juga meningkat 7,73% yoy menjadi Rp29,09 triliun, dibandingkan Rp27 triliun pada semester I/2024. Dari sisi penghimpunan dana, Bank Sumut mencatat dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp32,93 triliun, turun 3,33% dari Rp34,07 triliun pada semester I/2024.
Sementara dana murah (CASA) tercatat naik 1,13% menjadi Rp19,65 triliun dari Rp19,43 triliun. Secara total, aset Bank Sumut tumbuh 8,03% yoy menjadi Rp45,32 triliun pada semester I/2025, dibandingkan Rp41,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Bank Sumut menjabarkan kinerja rasio keuangan semester pertama. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) tercatat sebesar 20,4% pada Juni 2025.
Baca Juga
Sementara itu, rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non-produktif turun dari 2,04% menjadi 1,86%, sedangkan aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif menurun dari 2,03% menjadi 1,86%.
Lalu Bank Sumut mencatatkan rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) terhadap aset produktif sebesar 1,74%. Rasio NPL gross tercatat 2,43% dan NPL net 0,90%, lebih rendah dibandingkan Juni 2024 masing-masing sebesar 2,55% dan 1,14%, menandakan kualitas kredit yang lebih baik.
Dari sisi profitabilitas, Return on Asset (ROA) berada di level 2,04% dan Return on Equity (ROE) 16,17%, sedikit menurun dibandingkan periode sebelumnya. Net Interest Margin (NIM) meningkat tipis menjadi 6,51% dari 6,46%.
Di sisi efisiensi, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) meningkat menjadi 78,13% dari 75,83%, sementara Cost to Income Ratio (CIR) naik menjadi 60,80% dari 57,66%. Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 85,38%, lebih rendah dibandingkan 87,03% pada Juni 2024.