Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Transaksi Visa Tembus US$11,4 Triliun

Visa, perusahaan penyedia teknologi sistem pembayaran global, mencatatkan nilai transaksi nontunai yang difasilitas sepanjang tahun lalu telah menembus US$11,4 triliun sepanjang tahun lalu.
Model memperlihatkan Kartu Kredit BCA Singapore Airlines KrisFlyer Visa Infinite saat peluncurannya, di Jakarta, Senin (3/12/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Model memperlihatkan Kartu Kredit BCA Singapore Airlines KrisFlyer Visa Infinite saat peluncurannya, di Jakarta, Senin (3/12/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Visa, perusahaan penyedia teknologi sistem pembayaran global, mencatatkan nilai transaksi nontunai yang difasilitas sepanjang tahun lalu telah menembus US$11,4 triliun sepanjang tahun lalu.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman menuturkan, keseluruhan nilai transaksi tersebut berasal dari seluruh transaksi yang dilakukan nasabah di lebih dari 200 negara.

Pada tahun ini, Visa optimistis nilai transaksi nontunai secara keseluruhan akan tumbuh kian pesat. “Termasuk di Indonesia. Untuk angka memang kami tidak bisa disclose lebih dalam, tetapi potensi pertumbuhannya semakin besar,” ujarnya, Kamis (28/3/2019).

Guna meningkatkan pertumbuhan transaksi, Visa bekerja sama dengan 40 bank untuk mengoptimalkan transaksi nontunai menggunakan kartu debit maupun kartu debit yang sudah beredar di tangan nasabah.

Di sisi lain, Visa juga aktif melakukan perbaruan fitur dari setiap kartu nontunai yang dikeluarkan secara berkala. Salah satu fitur terbaru yang akan diperkenalkan adalah tokenization, yang memungkinkan koneksi sistem pembayaran dengan 99 alat elektronik berbeda. Sistem ini juga menawarkan keamanan yang lebih tinggi karena tidak lagi menggunakan 16 digit nomor kartu. 

Di samping itu, perseroan juga sedang menjajaki beberapa perusahaan teknologi finansial (tekfin) yang telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bekerja sama. 

"Tekfin-tekfin ini juga akan kami ajak kerja sama. Kami ada program sendiri untuk tekfin, supaya mereka juga bisa ikut menggunakan sistemnya Visa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper