Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkaya di Dunia, Keluarga Walton Hasilkan Hampir Rp1 Miliar Tiap Menitnya

Keluarga Walton menjadi keluarga terkaya di dunia versi Bloomberg. Tiap menitnya klan bisnis pendiri jaringan ritel Walmart Inc. ini mampu menghasilkan uang hampir Rp1 miliar atau tepatnya US$70 ribu yang setara Rp994 juta (kurs Rp14.203 per dolar AS).
Walmart/Reuters
Walmart/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Keluarga Walton menjadi keluarga terkaya di dunia versi Bloomberg. Tiap menitnya klan bisnis pendiri jaringan ritel Walmart Inc. ini mampu menghasilkan uang hampir Rp1 miliar atau tepatnya US$70.000 yang setara Rp994 juta (kurs Rp14.203 per dolar AS).

Artinya, keluarga Walton dapat mencetak uang US$4 juta setiap jam atau setara dengan Rp56,8 miliar dan setiap harinya mereka mampu meraup US$100 juta atau Rp1,42 triliun.

Dilansir dari Bloomberg, kekayaan Walton telah bertambah sebesar US$39 miliar sejak memuncaki peringkat keluarga terkaya di dunia pada Juni 2018 lalu. Saat ini, kekayaan keluarga ini mencapai US$191 miliar atau setara Rp2.712 triliun.

Walmart yang menjadi sumber kekayaan Walton merupakan jaringan ritel dengan pendapatan terbesar di dunia. Penjualannya mencapai US$514 miliar dari lebih 11.000 toko di seluruh dunia.

Perusahaan induk keluarga, Walton Enterprises menguasai setengah saham dari Walmart.

Adapun Walton bukan satu-satunya keluarga yang semakin bertambah kaya. Di bawah Walton, ada keluarga Mars yang kekayaannya bertambah US$37 miliar, menjadi US$127 miliar.

Kekayaannya tersebut sebagian besar berasal dari bisnis permennya yang terkenal, seperti M&Ms, Milky Way, dan Mars bar.

Kemudian ada keluarga Kochs, pemilik Koch Industries, yang kekayaannya bertambah sebesar US$26 miliar. Bertambahnya jumlah tersebut membuat pundi-pundi kekayaan Koch saat ini mencapai US$125 miliar.

Saat ini, 25 keluarga terkaya di seluruh dunia menguasai kekayaan hampir senilai US$1,4 triliun atau naik 24% dibandingkan tahun lalu. Hal ini pun kemudian memunculkan pertanyaan mengenai ketimpangan antara yang kaya dan miskin. Sebagian kritik menyebut angka-angka tersebut adalah bukti bahwa kapitalisme perlu diperbaiki.

Beberapa ahli waris miliarder mendukung langkah-langkah penarikan pajak kekayaan yang lebih banyak dari mereka.

"Jika kita tidak melakukan ini, apakah kita hanya menimbun kekayaan di negara yang keadaannya sedang buruk begini? Itu bukanlah Amerika yang kita inginkan," ujar Liesel Pritzker Simmons yang berada pada peringkat 17 di daftar keluarga terkaya versi Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper