Bisnis.com, TANGERANG - Kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Federal Amerika Serikat (AS), The Fed, adalah antisipasi terhadap kondisi ekonomi dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dinamika ekonomi global saat ini akan terus menerus menciptakan kebijakan responsif sesuai dengan keadaan.
Kebijakan The Fed yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari ini ataupun tindakan yang akan diambil bank sentral lain di kawasan Eropa atau Jepang adalah antisipasi terhadap pelemahan.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia masih akan terus memonitor kondisi ini hingga tahun depan. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak harus terus menerus mengeluarkan kebijakan penyesuaian setiap terjadinya perubahan kondisi ekonomi.
"Ini juga kami lakukan agar kondisi ekonomi tetap stabil sambil melihat trennya kemana dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ditengah ketidakpastian," katanya saat ditemui di Tangerang, Kamis (19/9/2019).
Dia melanjutkan, dari sisi Amerika Serikat, Kebijakan ini diambil karena telah melihat adanya indikasi pelemahan ekonomi lebih jauh pada 2020. Oleh karena itu, pemangkasan suku bunga dilakukan sekarang sebagai respons agar AS tidak berada di belakang krisis
Kebijakan ini menjadi yang kedua kalinya The Fed menurunkan suku bunga pada tahun ini. Pada Juli, The Fed memangkas bunga acuan. Hal itu menjadi yang pertama kali dalam lebih dari 10 tahun
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga The Fed, memangkas target untuk suku bunga acuan dana federal (federal funds rate) sebanyak 25 basis poin pada kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen. Keputusan itu ditentukan setelah melakukan pertemuan selama 2 hari, sebagian besar berjalan sesuai perkiraan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel