Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) meluncurkan program kebun hidroponik di Rusun KS Tubun dan Jatirawasari.
Program itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) Bank DKI bagi peningkatan kesejahteraan dan lingkungan hidup warga Jakarta.
Direktur Utama PT Bank DKI Zainuddin Mappa mengatakan bahwa kebon hidroponik yang didirikan di rusun diharapkan bisa menjadi kebon hidroponik percontohan.
"Kami berharap program ini dapat menjadi stimulus bagi penghuni rusunawa untuk menjadi pengusaha tanaman sayuran hidroponik,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/10/2019).
Menurutnya, operasional kebun hidroponik di rusunawa KS Tubun dan Jatirawasari dapat menjadi percontohan rusunawa lain yang dikelola oleh Pemprov DKI.
Dia menilai tak menutup kemungkinan Bank DKI akan membantu permodalan mikro jika ada kebun hidroponik yang sudah berkembang.
“Saya hitung-hitung dengan skala satu keluarga, bisa kita berikan permodalan. Nanti mereka tinggal bayar pengembalian pinjaman pokoknya dari hasil kebon yang mereka punya,” imbuhnya.
Selain membantu perekonomian warga, kebutuhan sayur mayur hidroponik di DKI Jakarta bisa terpenuhi. Itu terjadi apabila warga mampu mengelola kebun hidroponik secara maksimal.
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi memberikan apresiasi kepada Bank DKI karena telah peduli terhadap pemberdayaan masyarakat penghuni rusunawa.
“Bagi saya, apa yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat, patut kita dukung. Apa yang dilakukan Bank DKI sangat bermanfaat bagi warga rusun,” kata Rustam.
Selain memfasilitasi kebun hidroponik, Bank DKI juga melakukan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan program kebun hidroponik kepada peserta dilingkungan Rusunawa.
Program CSR kebun hidroponik Bank DKI juga telah terlaksana di Rusunawa Jatinegara Kaum. Pada 2017, Bank DKI telah memulai program Kebun Hidroponik di Rusunawa Jatinegara Kaum, dan sampai dengan saat ini telah panen sebanyak 15 kali.
Bank DKI berencana untuk membangun kebun hidroponik di delapan Rusunawa di Wilayah DKI Jakarta secara bertahap.