Bisnis.com, JAKARTA - Platform marketplace produk finansial GoBear menargetkan pengguna layanannya mencapai 40 juta akun di seluruh jangkauan wilayahnya di Asia.
Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika mengatakan, meski jumlah tersebut cukup besar, tetapi jumlah pengguna di Indonesia masih relatif sedikit. Hal itu lantaran GoBear Indonesia baru beroperasi secara komersial pada Maret 2019.
“Total target 40 juta di seluruh wilayah operasi GoBear. Pertumbuhannya bagus sekali. Namun jujur saja, di Indonesia masih sedikit. Maka kami akan terus menambah partner kami agar menyediakan layanan yang lebih variatif,” ujarnya, Rabu (30/10).
Dia mengatakan, untuk konsumen Indonesia, produk kredit tanpa agunan (KTA) menjadi yang paling diminati di Indonesia.
GoBear Indonesia adalah bagian dari GoBear, supermarket keuangan di Asia yang mempunyai misi meningkatkan kesehatan keuangan para penggunanya. GoBear telah hadir tujuh lokasi di Asia yaitu Singapura, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Sejauh ini, GoBear telah memberikan layanan asuransi dan KTA online dari perbankan. Total produk yang telah ditawarkan GoBear mencapai 1.815 di seluruh Asia dengan lebih dari 100 mitra. Beberapa mitra di antaranya adalah DBS, Standard Chartered, Simas Insurtech, dan lainnya.
“Dari sisi produk klo di negara lain, produk yang dicari adalah produk credit card (CC). Kalau di Indonesia paling banyak KTA. Dari asuransi, paling banyak asuransi kendaraan, asuransi perjalanan. Peminat produk asuransi kami cukup bagus, terutama asuransi perjalanan,” tuturnya.
GoBear baru saja meluncurkan hasil survey keuangan yang melibatkan responden dari sejumlah negara di Asia Tenggara. Hasilnya menunjukkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang produk keuangan konvensional sudah cukup tinggi, tetapi masih rendah terkait dengan kesadaran perencanaan keuangan.
GoBear Financial Health Index (FHI) adalah hasil studi yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami apa yang masyarakat Asia pikirkan, rasakan dan lakukan terkait dengan kesehatan keuangan mereka. FHI menjadi sumber informasi bagi para ahli dan pengguna, untuk memahami dan mempelajari kebiasaan dan perilaku seputar kesehatan keuangan pribadi yang berlaku di Asia.
Lewat situs GoBear, siapapun bisa mengakses produk keuangan yang dicari, secara singkat/sederhana dan transparan. Para pengguna hanya perlu memasukkan profil dan akan keluar rekomendasi produk keuangan yang paling tepat dan sesuai dengan profilnya. Mereka juga dapat membandingkan produk keuangan yang tersedia dengan lebih mudah,” ujar.
FHI sebagai inisiatif pendidikan utama tentang kesehatan keuangan berupaya mengidentifikasi pola sikap dan perilaku keuangan masyarakat Indonesia. FHI juga menawarkan konsep kesehatan keuangan yang memperhitungkan tiga komponen, yakni literasi keuangan, keamanan keuangan, dan inklusi keuangan.
Tris mengatakan FHI membawa informasi kesehatan keuangan dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada manusia dan membuatnya relevan dalam konteks fintech.