Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia menyiapkan dana untuk pelunasan pokok serta bunga obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2016 dengan total Rp612 miliar.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (25/11/2019), UOB Indonesia menyebutkan pokok serta bunga obligasi tersebut jatuh tempo pada 25 November 2019.
"Pembayaran dilakukan melalui agen pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia," kata Corporate Secretary Head UOB Indonesia Susilowati dalam laporan keterbukaan informasi tersebut.
Sebagai informasi, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan berada pada15,84%, turun tipis dari periode sama tahun lalu 15,91%.
Adapun, UOB Indonesia mencatatkan outstanding kredit Rp75,05 triliun, naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp69,74 triliun. Kualitas kredit juga tercatat semakin baik, rasio non performing loan pada triwulan ketiga tahun ini berada pada 1,85%, turun dari kuartal ketiga tahun lalu 2,23%.
Dari sisi dana pihak ketiga, perseroan membukukan dana masyarakat senilai Rp89,08 triliun, turun tipis dari periode sama tahun lalu Rp90,23 triliun.
Hal ini membuat loan to deposit (LDR) perseroan naik cukup signifikan, yakni dari 86,69% pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi 94,91% pada triwulan ketiga 2019.
Meskipun demikian, langkah tersebut mampu membuat laba perseroan pada kuartal ketiga naik 32% (year-on-year/yoy) menjadi Rp554,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
