Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Mengemas Produk KPR yang Ramah Dengan Kantong Milenial

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan berupaya meraih sumber pendanaan jangka panjang demi bersaing di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi. Selain itu, perseoan akan mengemas produk KPR yang ramah dengan milenial.
Proyek perumahan sederhana/Bisnis
Proyek perumahan sederhana/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan berupaya meraih sumber pendanaan jangka panjang demi bersaing di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi. Selain itu, perseoan akan mengemas produk KPR yang ramah dengan milenial.

Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, sumber dana jangka panjang dibutuhkan agar BTN bisa memberi skema KPR nonsubsidi dengan cicilan terjangkau. Sejauh ini BTN dikenal sebagai bank pemain utama di KPR bersubsidi.

“Bersaing di ceruk KPR nonsubsidi sangat ketat, karena kita bersaing dari sisi cost of fund. Untuk itu Bank BTN akan meraih sumber pendanaan jangka panjang sekitar 15 tahun atau lebih sehingga dapat membuat skema KPR yang cicilannya makin terjangkau,” kata Nixon di acara Seminar Property Outlook 2020, Menara Bank BTN, Selasa (10/12)

Selain mempersiapkan pendanaan jangka panjang, BTN juga akan membuat program KPR baru yang akan memperkuat segmen bisnis lain seperti tabungan dan transaksi perbankan. Bisnis baru ini akan menyasar generasi milenial sebagai target utama perseroan.

Nixon menyebut, perseroan akan menggunakan Big Data Analytic untuk meracik produk atau layanan perbankan yang sesuai dengan karakter nasabah. Penggunaan Big Data mulai 2020 kerap didengungkan BTN pasca bank pelat merah ini melaksanakan RUPS Luar Biasa November lalu.

Pada kesempatan yang sama Nixon juga memprediksi pertumbuhan kredit sektor properti di 2020 akan berada di kisaran satu digit.  Proyeksi ini tidak lepas dari kinerja sepanjang 2019.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat proyeksi ini muncul adalah adanya tren penurunan Indeks Harga Perumahan atau House Price Index (HPI) BTN hasil riset dari Housing Finance Center BTN.  

Per September 2019, HPI BTN secara nasional  tercatat sebesar 167,19 dan mencetak angka pertumbuhan hanya 5,74%. Angka ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, pada 4 tahun sebelumnya HPI selalu  tumbuh 7,26% pada 2018, 6,74% pada 2017, dan 9,75% di 2016 serta 13,34% pada 2015.

“Selain Program Sejuta Rumah, ke depannya akan banyak pengembangan perumahan yang seiring pengembangan transportasi atau TOD. Kami juga lihat ada arah pengembangan yang terkoneksi LRT,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper