Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. menghimpun dana Rp209 miliar dari penawaran umum perdana sahamnya.
Managing Director Bank Amar Vishal Tulsian menyampaikan saham yang ditawarkan ke publik over subscribe hingga 200%, sehingga perseroan mendapat modal yang cukup baik untuk dapat menembus ambang batas bank umum kelompok usaha (BUKU) II.
"Kami melepas 1,2 miliar saham dengan penawaran umum sebesar Rp174 per saham. Kami berhasil menghimpun dana sebesar Rp209,85 miliar," katanya dalam media gathering Bank Amar, Kamis (9/1/2019).
Vishal menyebutkan dana yang terkumpul akan tetap digunakan untuk ekspansi bisnis utama. Perseroan juga tengah menyiapkan tiga produk baru yang akan melanjutkan pertumbuhan fungsi intermediasi tahun ini.
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan informasi teknologi, guna menunjang operasional penyaluran kredit dengan skema finansial teknologi.
"Tahun lalu pertumbuhan kami sangat signifikan, dan tahun ini kami juga akan melanjutkan tren tersebut. Modal kami jug dalam posisi yang sangat kuat," ucapnya.
Sebagai informasi, pertumbuhan fungsi intermediasi Bank Amar pada kuartal ketiga 2019 mencapai 28,7% (year-to-date/ytd) menjadi Rp1,71 triliun. Bahkan, manajemen mengklaim pembiayaan pada Tunaiku per Desember 2019 telah mencapai Rp2 triliun.
Kualitas kredit juga tergolong terjaga di posisi 3,22%, meski sedikit tinggi dia tas rata-rata industri yang masih berada di 2,7%.