Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Teknologi Kunci Perbankan Ciptakan Peluang Baru

McKinsey memperkirakan perbankan di Asia akan menghasilkan US$100 miliar pendapatan baru,
Ilustrasi - Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Ilustrasi - Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konsultan manajemen internasional, McKinsey memperkirakan perbankan di Asia akan menghasilkan US$100 miliar pendapatan baru, jika mampu beradaptasi dengan teknologi, analisis data lanjutan, memiliki talent management, serta menjalankan kemitraan melalui merger dan akuisisi.

Laporan tersebut memaparkan industri perbankan Asia saat ini menghadapi tantangan berat ketika menghadapi pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bahkan, pelaku industri perbankan hanya memiliki dua pilihan yakni menciptakan kembali peluang atau bersiap menghadapi kepunahan.  

Laporan yang dikutip, Rabu (12/2/2020) itu menunjukkan kecakapan teknologi finansial dalam menggaet konsumen lokal jauh lebih signifikan, sehingga menghambat kemampuan bank mengambil keuntungan.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menjelaskan kondisi perbankan Indonesia tidak banyak berbeda dengan kondisi yang terekam di Asia Pasifik.

"Kalau gangguan dari teknologi, paling hanya pada fee based income. Bank besar ada yang terpukul sedikit tetapi tidak terlalu besar. Mereka masih sangat mengandalkan pendapatan dari bisnis penyaluran kredit. Paling bank kecil yang kurang mampu bersaing, tetapi memang itu sedang dikonsolidasikan," kata Hans, Rabu (12/2/2020).

Dia menjelaskan tantangan bank di Tanah Air saat ini lebih banyak mengenai perebutan dana pihak ketiga. Sisi ini bahkan perbankan harus bersaing dengan pemerintah yang rutin menerbikan surat utang negara.

"Terus juga mereka [perbankan] juga mulai menghadapi tantangan dari pelaku asuransi yang mampu memberi fix rate [janji imbal hasil tetap] kepada pada nasabahnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper