Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) meraup premi lini asuransi aviasi senilai Rp1,15 triliun pada tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat hingga 57,1 persen (year-on-year/yoy) dari Rp732 miliar pada 2018.
Asuransi aviasi memberi perlindungan untuk rangka pesawat, termasuk awak kabin dan penumpang. Produk ini juga memasukan perlindungan risiko satelit sebagai bagian dari bisnis.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan pertumbuhan premi tersebut didorong oleh meningkatnya tarif premi asuransi aviasi.
"Peningkatan rate premi merupakan dampak dari market aviasi yang sedang hardening. Adanya klaim pada periode sebelumnya juga menjadi salah satu penyebab naiknya premi asuransi aviasi di Tugu Insurance," ujar Indra kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020).
Indra menyebutkan capaian premi ini setara dengan 76,1 persen dari total premi lini aviasi industri asuransi umum. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), perolehan premi lini tersebut mencapai Rp1,51 triliun pada tahun lalu.
Perolehan premi aviasi dari industri tumbuh 25,3 persen (yoy) dari premi 2018 senilai Rp1,2 triliun. Adapun, industri membayarkan klaim senilai Rp266 miliar pada 2019, jumlahnya menurun hingga 34,9% (yoy) dari Rp409 miliar pada 2018.