Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia sudah mengucurkan likuiditas sekitar Rp300 triliun selama periode wabah virus Corona atau Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bank sentral terus melakukan injeksi likuiditas baik dalam bentuk rupiah dan valas.
"Kami laporkan tahun ini sudah injeksi Rp300 triliun dalam bentuk SBN dari pasar sekunder sekaligus mmemberikan injeksi likuditas di pasar uang dan perbankan sebesar Rp163 triliun," ujar Perry dalam telekonferensi Setkab, Jumat (20/3/2020).
Selain itu, BI melakukan transaksi repo dengan bank BUKU I dan bank BUKU II sebanyak Rp53 triliun. BI juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang menambah likuiditas hingga Rp53 triliun.
Per 1 April 2020, BI juga akan melakukan tambahan penurunan GWM sebesar 50 basis poin (bps) sehingga akan menambah likuiditas Rp23 triliun dalam GWM rupiah dan sekitar US$3,2 miliar.
Langkah-langkah yang dilakukan bank sentral ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan Tanah Air. Perry menegaskan pihaknya akan terus menjaga likuiditas di pasar.