Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana menilai diversifikasi portfolio menjadi kunci untuk menjaga kinerja bisnis di tengah perlambatan kinerja asuransi kendaraan, sebagai portofolio utama perseroan.
SVP Communication, Event & Service Management Asuransi Astra Laurentius Iwan Pranoto menyatakan bahwa perolehan premi asuransi kendaraan bermotor berkaitan erat dengan kinerja industri otomotif.
Peningkatan penjualan kendaraan bermotor akan turut meningkatkan perolehan asuransi kendaraan. Hal tersebut karena pembelian kendaraan akan dilengkapi oleh asuransi.
Iwan menjelaskan bahwa pandemi virus corona kinerja asuransi kendaraan, yang tampak dari penurunan kinerja industri otomotif. Penjualan kendaraan pada masa mudik tahun ini pun berpotensi terganggu sehingga akan berimbas kepada kinerja asuransi kendaraan.
Menurutnya, Asuransi Astra mendorong diversifikasi produk untuk menjaga kinerja di dalam kondisi seperti saat ini. Strategi tersebut dilakukan untuk tetap menjaga kinerja, di antaranya saat asuransi kendaraan sebagai portofolio utama sedang terganggu.
"Secara umum penerapan strategi diversifikasi portofolio ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana pada saat segmen otomotif mendapatkan tekanan bisa di-cover oleh segmen nonotomotif, begitu pula sebaliknya," ujar Iwan kepada Bisnis, Senin (4/5/2020).
Baca Juga
Pada 2019, Asuransi Astra membukukan premi asuransi kendaraan bermotor senilai Rp2,55 triliun. Jumlah tersebut meningkat 5,1 persen (year-on-year/yoy) dari perolehan asuransi kendaraan 2018 senilai Rp2,43 triliun.
Perolehan premi asuransi kendaraan pada 2019 mencakup 51,5 persen dari total premi Asuransi Astra pada tahun tersebut senilai Rp5 triliun. Lini bisnis lainnya mencatatkan komposisi yang lebih sedikit, seperti asuransi kecelakaan diri dan kesehatan sebesar 17,8 persen dan asuransi kebakaran 13,8 persen.