Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia membukukan laba bersih selama kuartal I/2020 senilai Rp467,96 miliar seiring dengan sejumlah peningkatan kinerja operasional.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Jumat (15/5/2020), Bank HSBC membukukan peningkatan penyaluran kredit selama kuartal I/2020 sebesar 6,05 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd) menjadi Rp71,75 triliun.
Peningkatan penyaluran kredit membuat perseroan melakukan penambahan cadangan kerugian pengurangan nilai (CKPN) selama periode tersebut sebesar 11,04 persen.
Meskipun demikian, kondisi peningkatan CKPN tidak menggerus aset yang selama kuartal I/2020 tercatat naik 19,26 persen ytd menjadi Rp113,41 triliun.
Perseroan juga tercatat mampu meningkatkan dana murah yakni giro dan tabungan selama kuartal I/2020 masing-masing sebesar 20,64 persen dan 14,91 persen ytd. Selama 3 bulan pertama tahun ini, giro yang berhasil dihimpun yakni senilai Rp33,73 triliun dan tabungan Rp14,24 triliun.
Sementara itu, simpanan berjangka selama kuartal I/2020 yang berhasil dihimpun perseroan adalah senilai Rp24,07 triliun.
Dari segi rasio kinerja, rasio CKPN perseroan menurun dari 2,15 persen pada kuartal I/2019 menjadi 2,04 persen pada kuartal I/2020. Begitu juga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (npl) yang turun menjadi 2,56 persen (gross) dari sebelumnya lada kuartal I/2019 sebesar 2,72 persen. Perseroan juga mencatatkan NPL sebesar 1,34 persen (nett) selama kuartal I/2020.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat meningkat selama kuartal I/2020 menjadi 89,49 persen dari posisi kuartal I/2019 yang sebesar 65,06 persen. Perseroan mencatatkan liquidity coverage ratio (LCR) selama kuartal I/2020 sebesar 465,61 persen.