Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Oke Bidik Dana Right Issue Rp499,68 Miliar

Dalam rights issue dengan target dana Rp499,68 miliar ini, yang bertindak sebagai pembeli siaga rights issue adalah APRO Financial Co.Ltd. yang juga pemegang saham utama PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR).
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) berencana menggelar penawaran umum terbatas II kepada pemegang saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp499,68 miliar.

Bertindak sebagai pembeli siaga rights issue adalah APRO Financial Co.Ltd. yang juga pemegang saham utama perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Senin (1/9/2020), Bank Oke akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,69 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham, yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp186 setiap saham. Dengan demikian, total dana yang dibidik dari aksi korporasi ini senilai Rp499,68 miliar.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT II, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan yaitu disalurkan dalam bentuk pemberian kredit.

Setiap pemegang sagam yang memiliki 13 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 20 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai 4 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp186 setiap saham yang harus dibayarkan penuh saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Manajemen perseroan menyampaikan APRO Financial Co.Ltd. selaku pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan dan tidak diambil bagian oleh pemegang saham HMETD dalam PUT II.

Lebih lanjut, APRO Financial CO.Ltd. selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh hak untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT II.

"Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT II akan mengalami penurunan presentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu sebesar 23,23% setelah HMETD dilaksanakan," terang manajemen perseroan.

Saat ini APRO Financial menggenggam kepemilikan saham perseroan sebesar 92,50%, sedangkan 5,86% merupakan saham publik. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dilaksanakan oleh pemegang saham utama, maka kepemilikan saham oleh APRO Financial akan naik menjadi 94,24%, sedangkan saham publik menjadi 4,50%.

Atas aksi korporasi ini, perseroan direncanakan akan memperoleh tanggal efektif dari OJK pada 8 Oktober 2020. Adapun, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 16 Oktober 2020, sedangkan di pasar tunai pada 20 Oktober 2020. Selanjutnya, tanggal pencatatan HMETD di BEI dijadwalkan pada 22 Oktober 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper