Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berhasil melebihi target penyaluran dana percepatan pemulihan ekonomi nasional atau PEN yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan bahwa hingga 9 September 2020 perusahaan telah menyalurkan Rp34,7 triliun dana PEN kepada lebih dari 90.000 debitur.
“Kami berkomitmen untuk terus memacu penyaluran kredit tersebut agar menjangkau lebih banyak masyarakat, dengan mengoptimalkan jaringan di berbagai wilayah Indonesia dan infrastruktur digital Bank Mandiri, sehingga dapat mendorong perekonomian nasional,” katanya.
Hery menuturkan, penyaluran kredit dari penempatan uang negara tersebut telah melebihi target awal yang telah ditetapkan. Pada Juni 2020 Bank Mandiri mendapatkan penempatan dana sebesar Rp10 triliun dari pemerintah.
Perseroan kemudian menargetkan mampu melipatgandakan dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat pada akhir September 2020. Menurutnya, seluruh dana PEN yang disalurkan Bank Mandiri ditujukan kepada kegiatan produktif. Hal itu terlihat dari penyaluran dana PEN ke segmen UMKM yang mencapai Rp14,98 triliun untuk lebih dari 90.000 debitur.
Dalam penyalurannya, lanjut Hery, Bank Mandiri tidak hanya menyasar debitur existing tetapi juga ditujukan kepada nasabah baru. Bahkan, penerima dana PEN untuk segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah debitur baru.
Untuk mempercepat penyaluran dana PEN, Bank Mandiri juga mengoptimalkan kanal digital Mandiri Pintar, sehingga mampu memangkas rantai administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif untuk segmen UMKM. Dengan begitu, proses bisnis yang dilakukan menjadi lebih ringkas dan cepat. M
elalui Mandiri Pintar, para tenaga pemasar kredit mikro dapat langsung memproses pengajuan kredit melalui smartphone. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengajuannya pun hanya sekitar 15 menit setelah tenaga pemasar mengajukan data debitur melalui aplikasi tersebut. Selain itu, Mandiri Pintar juga dapat melayani pengajuan kredit mikro produktif baru maupun top up kredit mikro produktif existing.
Hery menjelaskan, percepatan penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program PEN.
Peningkatan dan perluasan pembiayaan itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja. Program tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan, serta mendukung sistem logistik nasional yang menghadapi kontraksi akibat pandemi Covid-19.
“Kami optimis dengan jaringan dan infrastruktur yang kami miliki dan optimalisasi kanal digital yang memudahkan akses masyarakat terhadap pembiayaan akan membuat penyaluran kredit semakin cepat dan luas. Kami berharap upaya ini dapat turut mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.