Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Resesi, Simak Tipis Investasi dari Bank Commonwealth

Apapun produk investasi yang dipilih, portofolio investasi harus sesuai dengan profil risiko setiap investor.
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya (kanan) memberikan penjelasan saat peluncuran aplikasi CommBank SmartWealth, di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya (kanan) memberikan penjelasan saat peluncuran aplikasi CommBank SmartWealth, di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — Bank Commonwealth membeberkan sejumlah tips bagi para investor untuk menyusun portofolio di tengah perkiraan ekonomi dalam negeri yang memasuki jurang resesi.

Executive Vice President Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya mengungkapkan langkah yang paling bijak adalah memastikan bahwa portofolio investasi telah terdiversifikasi dengan baik sesuai dengan profil risiko investasi tiap investor. 

Hal itu di tengah kondisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal III/2020 yang diperkirakan berada di zona negatif.

Ivan mencontohkan untuk nasabah dengan profil risiko balanced atau berimbang dapat menempatkan porsi investasi di kelas aset saham dan kelas aset pendapatan tetap atau obligasi.

“Investasi di obligasi negara Republik Indonesia dengan tenor pendek cukup menarik karena relatif tidak mengalami volatilitas tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/9/2020).

Dia menyebut salah satu pilihan yang cukup baik yaki Obligasi Negara Ritel (ORI) yang ditawarkan oleh pemerintah. Menurutnya, ORI18 akan ditawarkan pada Oktober 2020.

Untuk kelas aset saham, lanjut dia, pilihan investor bisa kepada reksa dana dengan strategi investasi saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps. Underlying dari reksa dana itu menurutnya lebih baik menghadapi goncangan pergerakan pasar.

“Selain itu, diversifikasi secara geografis dapat menjadi pilihan menarik. Alokasi investasi ke luar Indonesia dapat dilakukan melalui reksa dana saham offshore sharia ke negara maju seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya,” paparnya.

Ivan menambahkan pilihan portofolio investasi harus sesuai dengan profil risiko tiap investor. Tujuannya, agar dapat berinvestasi dengan nyaman terutama apabila pergerakan pasar tengah volatile seperti saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper