Bisnis.com, JAKARTA – Belum lama ini PT Bank BCA Tbk. menyatakan kesulitannya dalam mendorong kreditnya di tengah pandemi Covid-19.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja membeberkan sulitnya mendorong pertumbuhan kredit di tengah pandemi karena tingginya pelunasan.
Jahja mengatakan penyaluran kredit menjadi usaha bank yang paling parah terdampak selama Covid-19. Bahkan, sejumlah sektor mengalami pertumbuhan kredit minus karena tingginya nilai pelunasan daripada penyaluran baru.
Jahja mencontohkan kredit sektor korporasi yang disalurkan BCA selama September 2020 adalah senilai Rp45 triliun, tetapi pengembalian cicilannya mencapai Rp30 triliun. Artinya, secara nett, kredit korporasi BCA hanya tumbuh Rp15 triliun.
Begitu juga dengan kredit pemilikan rumah (KPR) yang normalnya disalurkan Rp2,5 triliun per bulan. Namun, selama Covid-19, penyalurannya menurun menjadi Rp1 triliun per bulan. Nilai pengembalian kredit KPR pun lebih besar lagi yakni Rp1,8 triliun sehingga membuat pertumbuhan kredit minus Rp800 miliar.