Bisnis.com, JAKARTA - Apapun kesimpulan yang dihasilkan dari wacana diskon pajak mobil baru, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berharap pemerintah mengambil keputusan dengan cepat.
Direktur Sales dan Distribusi Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan hal ini mengacu pengalaman mencuatnya wacana ini pada kisaran September 2020 lalu.
Pada saat itu banyak masyarakat yang justru menunda konsumsinya terhadap pembelian kendaraan roda empat. Perusahaan pembiayaan atau leasing pun kena batunya.
"Wacana seperti ini mengganggu orang memutuskan membeli kendaraan, mereka akan menunggu lagi. Harusnya segera di putuskan pemerintah," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (4/12/2020).
Harjanto mengakui, memang kebijakan ini punya dampak positif terhadap leasing, seperti tumbuhnya pembiayaan mobil baru, tumbuhnya pasar value chain terkait seperti aksesoris dan sparepart, serta konsumsi di pabrik sektor otomotif tentunya yang akan kembali produktif.
Namun demikian, jangan lupakan pula dampak negatifnya, yang menurut Harjanto di sisi keuangan leasing memang signifikan.
"Pertama, perusahaan pembiayaan bisa mengalami kerugian akibat kendaraan yang dilelang jatuh harganya. Recovery jadi minim," ungkapnya.
Selain itu, kemungkinan besar konsumen yang baru mengambil kredit, punya peluang 'tergoda' untuk tidak meneruskan angsurannya.
"Karena jika secara hitungan, konsumen pasti berpikir lebih baik ambil kendaraan baru yang bebas pajak. Pasar mobil bekas jatuh, dan apabila leasing mengalami kerugian, rugi kembali setelah pandemi, ada efek domino, perbankan juga bisa kena," tutupnya.