Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat merchant pengguna Quick Response Indonesia Standard (QRIS) pada awal 2021 telah mencapai 6,3 juta merchant.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah tersebut meningkat dari posisi tahun lalu yang tercatat mencapai 5,8 juta merchant pengguna QRIS.
Adapun, Perry menargetkan sebanyak 12 juta merchant, yang didominasi oleh UMKM, dapat mengimplementasikan QRIS pada tahun ini.
“BI sudah luncurkan QRIS, tahun lalu 5,8 juta, sekarang 6,3 juta, tahun ini 12 merchant yang sebagian besar UMKM teregister secara nasional,” katanya dalam webinar, Rabu (10/3/2021).
Perry menjelaskan, pemberlakukan QRIS merupakan salah satu upaya BI dalam rangka mendorong dan mempercepat digitalisasi UMKM.
Dengan mengimplementasikan QRIS, UMKM akan terkoneksi dengan marketplace, teknologi finansial (tekfin), dan digital banking, secara nasional.
Baca Juga
“Digitalisasi menjadi penting melalui QRIS, Kami juga sedang menyambungkan digital banking dengan tekfin melalui standarisasi open banking atau open API [Application Programming Interfaces],” jelasnya.
Dia menjelaskan, open API akan semakin meningkatkan layanan yang diberikan digital banking dan tekfin karena telah terstandarisasi sehingga akan memperluas jangkauannya dalam mendigitalisasi UMKM.
Perry menambahkan, BI juga tengah melakukan transformasi layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) menjadi BI Fast payment. Transaksi kliring nantinya dapat dilakukan secara real time 24 jam. Ini juga merupakan bentuk dukungan BI untuk mendigitalisasi UMKM dari sisi sistem pembayaran.