Bisnis.com, JAKARTA - Kendati mengalami penurunan premi akibat terdampak pandemi, Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) masih optimistis tetap mempertahankan status sebagai market leader industri asuransi jiwa.
Nicholas Oliver Holder, Chief Financial Officer Prudential Indonesia, mengungkapkan pendapatan premi sepanjang 2020 berada di angka Rp23,7 triliun, atau turun 5 persen dari capaian 2019 di Rp25 triliun.
Namun demikian, Prudential Indonesia masih sanggup meningkatkan pangsa pasarnya dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa di Rp186,5 triliun.
"Kepercayaan nasabah kepada kami pun meningkat di era pandemi, terlihat dari rata-rata pendapatan premi per nasabah yang tumbuh 4,8 persen," ungkapnya, Rabu (21/4/2021).
Adapun, total aset mencapai Rp76,3 triliun, sudah mencakup aset di lini bisnis syariah Rp9 triliun. Aset ini tercatat turun 5 persen dari tahun sebelumnya di Rp80,7 triliun.
Sejalan dengan aspirasi untuk menjadi kontributor terkemuka dalam ekonomi syariah Indonesia, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia juga mencatatkan total kontribusi atau premi yang tumbuh menjadi Rp3,7 triliun serta tingkat solvabilitas dari Dana Tabarru yang mencapai 1.630 persen dan tingkat solvabilitas dari Dana Perusahaan sebesar 7.975 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Prudential melakukan pembayaran klaim kepada para nasabah mencapai Rp12,8 triliun sepanjang 2020, turun 18 persen dari Rp15,6 triliun di periode sebelumnya.
"Penurunan ini menurut kami karena sepanjang tahun lalu masyarakat sangat berhati-hati dan terus berada di rumah karena Covid-19, serta menghindari pergi berkunjung ke rumah sakit. Tapi tetap, komitmen pembayaran klaim kami ini setara Rp35 miliar setiap hari," tambahnya.
Adapun, total aset investasi sebesar Rp70,2 triliun, tercatat turun 6 persen dari Rp74,5 triliun akibat terdampak pandemi. Income dari investasi pun menjadi minus sekitar Rp400 miliar.
Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia percaya bahwa kinerja ini terbilang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di 2020. Tercermin dari laba setelah pajak yang stabil yakni Rp4,7 triliun dan juga mencatat tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) perusahaan yang kuat yaitu 549 persen.
"Prudential Indonesia merangkum 2020 ke dalam dua kata yaitu, inovasi perlindungan dan inovasi untuk delighting customers. Seluruh inovasi yang kami hadirkan merupakan wujud dukungan kami kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian dalam hidup. Pada akhirnya, kami mampu mencatat hasil bisnis yang stabil dan terus membangun posisi finansial yang memungkinkan kami tetap tangguh menghadapi tantangan tahun lalu," jelasnya.
Dalam hal inovasi perlindungan, Prudential Indonesia mencoba terus menjadi yang terdepan. Contohnya, sebelum pandemi Covid-19 merebak, Prudential Indonesia menjadi perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia yang menyediakan Santunan Tunai Tambahan jika nasabah terdiagnosis positif Covid-19.
Pada 2021, inovasi terus berlanjut dan kami meluncurkan inisiatif Program Santunan Rawat Inap Pascavaksinasi dan menyediakan sentra vaksinasi Covid-19. Teranyar, ada aplikasi Pulse by Prudential (Pulse) yang diluncurkan pada Februari 2020 untuk membantu masyarakat Indonesia mengelola kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Pulse telah diunduh lebih dari 6,6 juta kali dan dimanfaatkan pengguna untuk mencegah penyakit agar tetap sehat serta menunda penyakit semakin memburuk melalui fitur-fitur. Beberapa fitur dimaksud antara lain, pemeriksaan kesehatan hingga paket berlangganan yang memberikan akses bagi pengguna untuk bisa mengelola kesehatan secara menyeluruh dan hidup lebih sehat dibantu teknologi AI.
Selain itu juga kemudahan mendapatkan asuransi digital Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah PRUTect Care (PRUTect Care) yang menawarkan manfaat dasar meninggal dunia dan beragam manfaat pilihan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan; hingga mengakses berbagai informasi terkait gaya hidup halal melalui PRUShalira.
Di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi sekali pun, masyarakat tetap dapat berkonsultasi mengenai kebutuhan mereka dan mengakses seluruh solusi perlindungan dari Prudential Indonesia.
Hal ini dimungkinkan berkat akselerasi transformasi digital perusahaan yang diwujudkan melalui sistem pemasaran tatap muka virtual, PRUCekatan, didukung oleh lebih dari 243.000 tenaga pemasar profesional berlisensi terbesar di industri asuransi jiwa Indonesia.
"Penerapan praktik bisnis yang etis dan tata kelola perusahaan yang baik di Prudential Indonesia, membuat kami mampu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh nasabah, menjalankan operasional yang berkelanjutan, sekaligus membantu seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat hidup lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup," tutup Jens.