Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prudential: Dana Jumbo di Badan dan Lembaga Pemerintahan Bisa Dorong Asuransi Syariah

Sejumlah badan atau lembaga memiliki dana jumbo yang dapat ditempatkan di investasi syariah, seperti Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI.
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia/AASI
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia/AASI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia menilai bahwa keberadaan dana jumbo di sejumlah badan atau lembaga pemerintahan yang diinvestasikan di instrumen syariah akan turut mendukung tumbuhnya industri asuransi syariah, khususnya dalam imbal hasil investasi asuransi.

Sharia, Government Relations, and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menjelaskan, sejumlah badan atau lembaga memiliki dana jumbo yang dapat ditempatkan di investasi syariah.

Beberapa di antaranya adalah Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI.

Menurutnya, BP Tapera dan BSI sebagai entitas baru serta BPJS Ketenagakerjaan akan menempatkan sebagian dananya ke instrumen syariah di pasar modal. Hal itu pun meningkatkan optimisme pelaku asuransi syariah akan perkembangan industri.

Keberadaan dana jumbo itu akan menimbulkan efek domino dari proses match making dari pemerintah, yakni upaya mempertemukan sektor jasa keuangan syrariah dengan sektor riil. Tumbuhnya nilai investasi syariah dan integrasi lintas sektor membuat pertumbuhan ekonomi syariah berpotensi semakin moncer.

"Upaya-upaya ini meningkatkan awareness masyarakat, bahwasanya ada keuangan syariah dalam ekosistem tersebut. Terlebih, dari sisi ritel, Covid-19 membuat kebutuhan asuransi sangat meningkat, ini menjadi sentimen positif bagi industri asuransi syariah," ujar Nini pada Kamis (8/4/2021).

Meskipun begitu, industri asuransi syariah masih menghadapi masalah klasik yakni rendahnya literasi masyarakat. Untuk memecahkan masalah itu, pemerintah dan para pelaku usaha melalui AASI perlu bekerja sama menyusun strategi dan kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan industri.

"Tantangannya, dengan literasi asuransi yang masih rendah, literasi asuransi syariah itu lebih rendah lagi. Perlu upaya bersama memecahkan masalah ini," ujar Nini.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menilai bahwa pengelolaan dana jumbo oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk lembaga pemerintah, memberi peluang tambahan bagi tumbuhnya asuransi syariah. Emir secara khusus menyebut BP Tapera, BPJS Ketenagakerjaan, dan BSI akan memberi efek domino bagi industri asuransi.

"Dana jangka panjang di badan-badan itu di antaranya akan diinvestasikan di pasar modal syariah. Asuransi syariah mengembangkan dananya di pasar modal syariah sehingga peningkatan [dana] itu akan memberikan efek domino [bagi asuransi syariah," ujar Emir pada Kamis (8/4/2021).

Emir pun menjelaskan bahwa pemerintah dan pelaku pasar modal terus mengembangkan sukuk, sejalan dengan pengembangan ekonomi syariah. Hal tersebut setidaknya memberi dua manfaat bagi asuransi syariah, yakni peluang tambahan objek proteksi dan sebagai instrumen investasi.

Terbentuknya BSI pun membuat penyaluran kredit berbasis syariah akan berkembang, sehingga meningkatkan peluang mitigasi risiko melalui kredit. Peluang serupa pun muncul dari pengembangan unit usaha syariah menjadi perusahaan tersendiri dan penerapan qanun di Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper