Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Asuransi Syariah Pengaruhi Pertumbuhan Reasuransi

Praktisi asuransi menilai reasuransi syariah sejalan dengan kebutuhan pasar asuransi syariah dan keduanya saling mempengaruhi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan reasuransi syariah dinilai akan sejalan dengan kebutuhan pasar asuransi syariah. Namun, di sisi lain, reasuransi pun dapat menjadi penopang akselerasi asuransi syariah sehingga pengembangan keduanya perlu dilakukan.

Praktisi asuransi Delil Khairat mengatakan perkembangan reasuransi syariah akan selalu sejalan dengan pergerakan pasar asuransi syariah. Saat pasar bergerak agresif dan menghasilkan risiko yang tinggi, reasuransi syariah pun akan berkembang cepat, begitu pun sebaliknya.

Delil menyebut bahwa kapasitas reasuransi syariah akan datang dengan sendirinya seiring kinerja asurasi syariah, sayangnya hal tersebut belum terjadi. Menurut dia yang berasal dari Malaysia, kondisi reasuransi syariah seperti itu bukan hanya terjadi di Indonesia.

"Secara global pun, portofolio asuransi umum syariah, baik di Malaysia, masih dikuasai sektor ritel yang tidak menggunakan reasuransi [kebutuhan reasuransinya tidak sebesar dari nasabah korporasi atau proyek]," ujar Delil dalam acara Perkembangan Asuransi Umum Syariah di Indonesia, Kamis (25/2/2021).

Dia menjabarkan bahwa di tataran global, reasuransi syariah ada dalam kondisi yang penuh tantangan. Dalam 10 tahun terakhir, menurutnya, terdapat 5 atau 6 reasuransi syariah global yang tutup karena kurangnya bisnis di pasar.

Secara normatif pergerakan pasar asuransi dan reasuransi syariah akan selalu diamati. Dia pun meyakini bahwa jika terus terjadi pertumbuhan kinerja, kapasitas reasuransi syariah akan berkembang dengan sendirinya, termasuk hadir dalam harga dan ketentuan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper