Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik dari tingkat pesantren, industri, dan pelaku usaha dalam membentuk ekosistem mata rantai halal ekonomi syariah.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan upaya tersebut akan difokuskan pada beberapa sektor, di antaranya makanan, fesyen, pariwisata, kosmetik, farmasi serta ekonomi terbarukan.
Di samping itu, BI juga terus melakukan pengembangan keuangan syariah. Hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. sebagai bank terbesar di Tanah Air dinilai sebagai satu pilar pengembangan keuangan syariah komersial melalui perbankan.
“Kita juga melakukan terobosan dalam produk-produk keuangan syariah, apakah sukuk maupun yang lainnya untuk pembiayaan ekonomi syariah. Kita juga memobilisasi keuangan sosial, seperti zakat, infak, dan sedekah, terlebih wakaf produktif termasuk Cash Waqf Linked Sukuk [CWLS],” katanya, Selasa (29/11/2021).
Perry menyampaikan, BI juga terus berperan aktif memobilisasi wakaf produktif dan turut memajukan kampanye ekonomi syariah yang terus dilakukan, termasuk penyelenggaraan Isef pada Oktober mendatang.
“Berbagai upaya akan kami lakukan, kampanye ekonomi keuangan syariah, sebagai panggung dan tempat bersama untuk bersinergi dalam tiga kali festival ekonomi syariah dan satu kali Isef setiap tahun,” ujarnya.
Dengan demikian, tambah Perry, kemajuan ekonomi syariah di Tanah Air nantinya dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional.