Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi digital Jenius milik PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) menegaskan selalu memprioritaskan keamanan bagi para nasabah.
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi menyampaikan kasus kehilangan dana yang beberapa kali terjadi pada nasabah Jenius, sebagian besar disebabkan oleh praktik penipuan rekayasa sosial atau social enginering.
"Kami selalu memprioritaskan keamanan dalam operasional Jenius," ujar Irwan dalam acara Ulang Tahun kelima Jenius, Kamis (26/8/2021).
Irwan pun menambahkan seluruh kasus kehilangan dana di Jenius, bukan disebabkan sistem keamanan bank yang lemah, melainkan karena kasus social enginering.
Hal tersebut disebabkan karena nasabah memberikan data-data pribadi yang seharusnya tidak dibagikan kepada siapapun, layaknya kode OTP ataupun password. Irwan pun kembali mengimbau kepada nasabah untuk tidak memberikan data-data pribadi.
"Walaupun orang bank yang menanyakan data-data itu, jangan memberikan," imbau Irwan.
Dia pun mengatakan BTPN terus melakukan sosialisasi kepada nasabah terkait keamanan data. Pada ulang tahun kelima Jenius tahun ini, perseroan melakukan beberapa mengembangan dalam aplikasi guna meminumkan resiko kehilangan dana jika nasabah terlanjur memberikan data pribadinya.
Irwan menyebutkan BTPN saat ini menonaktifkan akses Jenius melalui situs untuk mengurangi risiko terjadinya upaya social engineering. BTPN juga menerapkan kebijakan satu perangkat untuk melindungi akun nasabah Jenius.
Bagi nasabah yang ingin mengalihakan akun Jenius ke perangkat lain harus melalui Jenius Help 1500 365 atau Kantor Cabang Sinaya Bank BTPN.
Hal ini diharapkan agar hanya pemilik Jenius hanya bisa mengakses dan bertransaksi menggunakan akunnya lewat satu perangkat saja yang telah terverifikasi. "Hal ini dilakukan agar pemilik akun Jenius saja yang dapat mengakses dan bertransaksi," tutup Irwan