Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Baru Tumbuh Positif di Kuartal III/2021, Sektor Konstruksi Tertinggi

Penyaluran kredit baru tertinggi terjadi pada sektor konstruksi, dengan SBT sebesar 55,8 persen diikuti oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dan sektor industri pengolahan dengan SBT masing-masing sebesar 55,7 persen dan 48,9 persen.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru tumbuh positif pada kuartal III/2021, meski tidak setinggi periode sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 20,9 persen. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, terindikasi dari nilai SBT yang tercatat positif.

Secara sektoral, penyaluran kredit baru tertinggi terjadi pada sektor konstruksi, dengan SBT sebesar 55,8 persen diikuti oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dan sektor industri pengolahan dengan SBT masing-masing sebesar 55,7 persen dan 48,9 persen.

Adapun pada kuartal IV 2021, penyaluran kredit baru diperkirakan meningkat, ditandakan dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 90,9 persen.

Standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2021 diperkirakan lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar -0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 2,0 persen pada kuartal sebelumnya.

"Aspek kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih longgar dibandingkan kuartal sebelumnya antara lain jangka waktu kredit dan biaya persetujuan kredit," tulis dalam Hasil Survei BI, Kamis (21/10/2021).

Hasil survei juga mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 5,3 persen (yoy).

Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper