Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Grup Astra (ASII) 'Tergoda' Ikut Jadi Pemain Paylater Lewat Maucash

Maucash dipercaya untuk menyelenggarakan pinjaman digital dengan skema paylater bertajuk 'Maupaylater' ini utamanya untuk terhubung ke berbagai ekosistem Grup Astra lain.
AstraPay, aplikasi dompet digital garapan Grup Astra.
AstraPay, aplikasi dompet digital garapan Grup Astra.

Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya minat masyarakat terhadap layanan bayar tunda atau buy now pay later (BNPB/paylater), menggoda Grup Astra (ASII) ikut terjun menjadi pemain utama, memanfaatkan anak usahanya di bidang teknologi finansial.

Lewat grup jasa keuangan Astra Financial atau PT Sedaya Multi Investama, layanan paylater ini akan diakomodasi oleh anak usahanya di bidang fintech peer-to-peer (P2P) lending, PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash.

Chief Marketing Officer (CMO) Maucash Indra Suryawan menjelaskan bahwa Maucash dipercaya untuk menyelenggarakan pinjaman digital dengan skema paylater bertajuk 'Maupaylater' ini utamanya untuk terhubung ke berbagai ekosistem Grup Astra lain.

"Karena ini fenomena layanan keuangan besar yang sedang terjadi, di mana banyak orang mulai shifting dari layanan konvensional seperti kartu kredit. Pertumbuhan bisnis paylater selama tiga tahun terakhir pun tampak sudah empat kali lipat dari pertama kali ada," ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/11/2021).

Produk paylater bisa pengguna manfaatkan sebagai sarana pengelolaan arus kas, ketika memiliki kebutuhan pembayaran beragam barang atau jasa, tagihan, dan segala bentuk pembayaran di retail dealer dan bengkel ekosistem Astra.

Misalnya, ketika kendaraan butuh service darurat, tapi belum memiliki tunai mencukupi, limit Maupaylater ini bisa menjadi alat pembayaran untuk servis di Toyota Auto2000, bengkel Isuzu, dan AHASS buat sepeda motor Honda.

Indra menjelaskan bahwa Maupaylater utamanya terhubung dengan dompet digital AstraPay. Dalam waktu dekat, layanan ini juga akan terhubung dengan fintech aggregator MOXA. Oleh sebab itu, Maucash pun optimistis kolaborasi yang luas ini akan membawa pihaknya mencatatkan kinerja penyaluran pinjaman yang melonjak dibandingkan tahun lalu.

"Dengan adanya produk paylater, tahun ini penyaluran pinjaman Maucash diproyeksi mencapai Rp2 triliun, walaupun produk cash loan masih mendominasi. Tapi tahun 2022, kami optimistis bisa mengejar Rp5 triliun, dengan paylater menjadi penggerak utama," tambahnya.

Menurut Indra, Grup Astra sendiri membutuhkan produk ini, karena transaksi-transaksi di dalam ekosistem otomotif belum banyak digarap oleh pemain paylater lain. Misalnya, seperti pembelian sparepart, service rutin, atau pembayaran angsuran.

Pengguna Maupaylater bisa leluasa memilih dua skema. Pertama, sekali bayar (one-time payment) dengan limit pinjaman mulai dari Rp15.000 hingga Rp3,5 juta, jangka waktu pembayaran hingga 40 hari, dan biaya layanan pun hanya 0,13 persen per hari.

Kedua, cicilan dengan limit mulai Rp500.000 hingga Rp12,5 juta untuk jangka waktu yang bisa mencapai 12 bulan, dengan biaya layanan hanya 4 persen per bulan.

"Transaksi paylater dari ekosistem Astra potensinya bisa mencapai sekitar 8 persen dari target tahun depan. Sisanya, masih akan dikontribusikan dari cash loan, dan yang tak kalah besar itu paylater via QRIS di AstraPay, di mana kita menjadi pemain pertama yang bisa menyediakan hal ini. Saya yakin peminatnya akan ramai sekali," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper