Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Pemulihan Ekonomi, PIP Genjot Pembiayaan UMi

Sebanyak 65 juta unit usaha di Indonesia, 98 persen di antaranya berada di segmen usaha mikro. Sayangnya, baru 29,69 persen di antaranya yang memiliki akses ke layanan keuangan formal seperti perbankan. Oleh karena itu, PIP bertekad untuk mengenjot pembiayaan UMi ke depannya.
Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah (kiri) saat memaparkan pertumbuhan debitur Ultra Mikro (UMi) yang mencapai 5,1 juta orang per 1 November 2021 kepada tim redaksi Harian Bisnis Indonesia yang dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Maria Y. Benyamin (Kanan), Kamis (18/11/2021)/ Bisnis - Hadijah Alaydrus
Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah (kiri) saat memaparkan pertumbuhan debitur Ultra Mikro (UMi) yang mencapai 5,1 juta orang per 1 November 2021 kepada tim redaksi Harian Bisnis Indonesia yang dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Maria Y. Benyamin (Kanan), Kamis (18/11/2021)/ Bisnis - Hadijah Alaydrus

Bisnis.com, JAKARTA — Dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil menjadi sangat penting untuk menjaga denyut ekonomi masyarakat di tengah pemulihan ekonomi nasional. Pembiayaan dari negara, seperti melalui Pusat Investasi Pemerintah atau PIP menjadi penopang utama.

Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah menjelaskan bahwa dari 65 juta unit usaha di Indonesia, 98 persen di antaranya berada di segmen usaha mikro. Sayangnya, baru 29,69 persen di antaranya yang memiliki akses ke layanan keuangan formal seperti perbankan.

Menurut Ririn, dukungan pembiayaan bagi usaha mikro yang unbanked perlu menjadi perhatian, karena besarnya jumlah unit usaha di segmen tersebut menggambarkan ekonomi masyarakat luas.

"Inilah kenapa penting pemerintah untuk memberi perhatian di segmen tersebut [usaha mikro]," ujar Ririn saat berkunjungan ke kantor Bisnis Indonesia, Kamis (18/11/2021).

Hingga 1 November 2021, PIP telah menyalurkan total pembiayaan Rp17,16 triliun. Pada 2020 sendiri, dana yang dikelola PIP mencapai Rp8 triliun dan terus meningkat pada tahun ini.

"Tahun ini, kami dapat tambahan lagi Rp2 triliun, sehingga harapannya lebih banyak lagi yang bisa dibiayai," ujarnya.

Ririn menjelaskan bahwa pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada tahun ini turut terpengaruh oleh tingginya kebutuhan modal masyarakat. Pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian membuat masyarakat berupaya bangkit dengan menggerakkan usaha sendiri.

Meskipun peluang pembiayaan cukup besar, aksesibilitas masyarakat terhadap layanan keuangan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kehadiran lembaga seperti PIP dapat menjadi oase agar ekonomi masyarakat tumbuh dengan baik.

"Yang kami tekankan dalam penyaluran pembiayaan ultra mikro adalah pendampingan, karena mereka belum biasa mengelola pinjaman. Mereka pinjam karena butuh, ketika tahu akses pinjam, bagaimana mengelolanya, oleh karena itu pendampingan penting," ujar Ririn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper