Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Bank Neo Commerce (BBYB) Kembangkan Layanan di 2022

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan membangun tiga layanan pada tahun depan.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) Tjandra Gunawan menyampaikan bahwa perseroan akan membangun tiga layanan pada 2022.

Bank yang melakukan soft launching aplikasi bank digital pada Maret 2021 ini akan melakukan pengembangan ekosistem digital dan inovasi berkelanjutan pada tahun depan.

Pertama, digital financial services. Layanan ini akan terfokus pada payment dan transaction atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Kedua, digital financial social yang merupakan sisipan fun dan memungkinkan interaksi bagi antar nasabah.

Tjandra menyatakan, Bank Neo Commerce menjadi pelopor gamification di aplikasi digital banking. Selain itu, perseroan menyediakan fitur artikel dengan bahasan yang ringan di kolom chat aplikasi neobank dari BNC.

Ketiga, digital financial connector. Perseroan akan lebih banyak berfokus ke arah B2C (business to customer) atau pasar konsumen, connecting antara bisnis dan customer.

Lebih lanjut, Tjandra menerangkan bahwa bank dengan kode saham BBYB itu juga akan menciptakan Banking, Above & Beyond dengan maksud ingin masuk ke dalam segmen unbanked population di Indonesia.

Adapun, langkah strategis perseroan adalah memfokuskan untuk mengembangkan ekosistem digital dan terus berinovasi memberikan layanan dan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

“Langkah strategis terdekat kami ialah BNC telah meluncurkan layanan digital lending di ekosistem digital kami dan akan tersedia di pertengahan Januari 2022 di aplikasi neobank,” terang Tjandra dalam paparan publik, Rabu (29/12/2021).

Jika menilik laporan keuangan kuartal III/2021, Bank Neo Commerce yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti mencatatkan peningkatan 49,16 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) dari sisi aset per September 2021.

Perseroan juga mencatat kerugian bersih Rp264 miliar yang mana sebagian besar digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi, antara lain pada investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper