Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) pada tahun 2022 akan memperkuan kolaborasi dengan berbagai lini bisnis. Secara internal, bank memiliki kekuatan dalam menyalurkan kredit korporasi dengan dukungan MUFG dan kredit konsumer melalui anak usahanya, yakni Adira Finance.
“Misalnya ekosistem otomotif dengan Adira Finance, dan kami juga akan berusaha memulai ekosistem dengan pengembang-pengembang asal Jepang,” kata Director of Finance Bank Danamon Muljono Tjandra dalam konferensi virtual, Rabu (16/2).
Dia menambahkan pada tahun ini perseroan juga akan fokus pada peningkatan dana murah current cccount saving account (CASA) melalui pendekatan digital dan institusional.
Danamon juga akan berfokus dalam meningkatkan fee based income atau pendapatan bank di luar pendapatan dari bunga kredit, dengan menggenjot penjualan lebih dari satu macam produk (cross selling) kepada nasabah.
“Danamon juga akan mengembangkan dengan berbagai mitra digital termasuk fintech untuk menyediakan penawaran digital yang beragam,” kata Muljono.
Perseroan, lanjutnya, juga akan berinvestasi untuk meningkatkan kapabilitas di teknologi, meningkatkan bank digital, analisis data serta otomatisasi.
Muljono menuturkan Danamon juga akan berinvestasi dalam pemasaran dan membangun merek agar Danamon semakin dikenal di masyarakat.
Target 2022
Mengenai target pertumbuhan kredit, Muljono mengatakan, akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Muljono belum dapat memberitahu secara pasti target kredit pada tahun ini.
Danamon akan terus memantau dampak pandemi dan kebijakan pemerintah dalam pembatasan pergerakan masyarakat selama pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan pinjaman.
Dia mengatakan industri otomotif memperlihatkan perbaikan setelah terkena dampak pandemi Covid-19.
“Kami juga melihat adanya relaksasi pajak membantu. Dari segi loan saya rasa kami akan riding growth of economy,” kata Muljono.
Sementara itu mengenai strategi penyaluran kredit, kata Muljono, Danamon memiliki empat segmen untuk kredit enterprise yaitu Perbankan, Korporasi, Komersialisasi dan Institusi. Perseroan akan berkolaborasi dengan MUFG untuk menjangkau perusahaan blue chip dan BUMN. Melalui kolaborasi dengan Adira Finance, perseroan juga akan membidik kredit di otomotif.
Adapun untuk di segmen usaha kecil dan menengah (UKM), Muljono menilai pada kuartal IV/2021 telah menunjukkan pertumbuhan yang bagus.
“Selama Covid-19, SME Banking permintaannya sangat rendah jadi secara total portofolio di area ini tumbuhnya sangat minim sekali sehingga yang ada mungkin antara perbankan saling hijack pelanggan, dengan interest yang murah,” kata Muljono.