Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Laba Rp8,1 Triliun Kuartal I/2022, Ini Target Harga BBCA dari Mirae Sekuritas

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold dengan target price (TP) menjadi Rp8.550.
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memperbarui rekomendasi target harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yang beberapa waktu lalu telah merilis laporan kinerja keuangan untuk kuartal I/2022.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo, dalam publikasinya yang dikutip pada Senin (25/4/2022), mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan rekomendasi hold dengan target price (TP) menjadi Rp8.550.

“Mengingat fundamental yang kuat, kami percaya BBCA akan tetap tangguh di tengah ketidakpastian dari ketegangan geopolitik global dan kenaikan suku bunga. Oleh karena itu, kami meningkatkan TP kami menjadi Rp8.550, berdasarkan target FY22F P/B sebesar 4,7x,” ujarnya.

Handiman mengatakan bahwa rekomendasi tersebut akan dipengaruhi beberapa risiko utama, yakni gelombang kasus Covid-19, pertumbuhan kredit yang lebih lambat, inflasi tinggi, dan kualitas aset yang lebih rendah.

Selain itu, terlepas dari ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik global antara Rusia dan Ukraina, perseroan meyakini permintaan kredit domestik akan lebih tinggi dibandingkan 2021.

Handiman mengatakan bahwa BBCA akan tetap menjadi pilihan perbankan utama bagi masyarakat Indonesia di tengah kontestasi dengan bank digital.

Dalam paparan publik pekan lalu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan bahwa perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun pada kuartal pertama tahun ini atau tumbuh 14,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pencapaian itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 2,5 persen yoy menjadi Rp14,5 triliun. Pendapatan selain bunga juga tumbuh 19,5 persen yoy menjadi Rp5,9 triliun, juga kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen yoy.

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp20,4 triliun atau naik 6,9 persen yoy. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BBCA mencapai 17,5 persen. Dana giro dan tabungan tumbuh secara berkelanjutan, naik hingga 21,7 persen yoy pada Maret 2022, sebagai hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis.

Lebih lanjut, kredit korporasi naik 9,2 persen yoy mencapai Rp286,9 triliun pada Maret 2022. Hal tersebut lantas menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.

Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2 persen yoy menjadi Rp188,8 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi BCA dicatatkan oleh segmen KPR, yakni naik 9,8 persen yoy menjadi Rp98,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper