Bisnis.com, JAKARTA - Fee based income, pendapatan bank di luar dari bunga kredit, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB terus mengalami pertumbuhan.
Sejalan dengan itu, jumlah pengguna mobile banking Bank BJB juga tumbuh melesat, yang mendorong transaksi digital banking di perusahaan berkode saham BJBR itu.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan pengguna mobile apps perseroan saat ini telah mencapai lebih dari 815.000 pengguna.
“Nilai ini tumbuh eksponensial dari tahun sebelumnya yang baru 200.000-an pengguna,” kata Yuddy kepada Bisnis, Jumat (24/6/2022).
Artinya, pertumbuhan pengguna mobile apps Bank BJB mencapai 307,5 persen.
Yuddy mengatakan transaksi digital banking pada Juni 2022 akan terus bertumbuh meskipun mungkin tidak setinggi pada April 2022. Hal tersebut disebabkan pada April terdapat momen menjelang Idulfitri dan libur panjang.
Baca Juga
Dengan tingginya transaksi pada April, fee based income yang diperoleh Bank BJB, kata Yuddy, ikut tumbuh dengan baik.
“Dimana pada April 2022 fee based income tumbuh 15,1 persen year on year/yoy, sedangkan pada Mei tumbuh 12,2 persen yoy,” kata Yuddy.
Mengenai transaksi digital banking perbankan yang melandai pada Mei 2022 dibandingkan dengan April, menurut Yuddy, hal tersebut disebabkan siklus musiman perbankan.
Pada April transaksi perbankan, baik itu transfer maupun purchase khususnya melalui kanal digital, semuanya meningkat. Sehingga jika dibandingkan dengan Mei terlihat seakan pertumbuhan yang melandai, padahal transaksi secara keseluruhan tetap tumbuh.
“Karena selain euforia masyarakat menyambut hari raya dengan berbagai kelonggaran mobilitas dan pandemi yang melandai, masyarakat banyak melakukan spending, berbelanja, transfer dan kegiatan finansial lainnya,” kata Yuddy.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyampaikan secara tahunan, nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen menjadi Rp3.766,7 triliun pada Mei 2022. Sementara itu nilai transaksi uang elektronik tumbuh 35,25 persen year on year/yoy mencapai Rp32 triliun.
Adapun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, transaksi digital banking pada Mei 2022 mengalami penurunan hingga 29,26 persen. Data Bank Indonesia menyebutkan total nilai transaksi digital banking pada Mei 2022 sebesar Rp3.766,7 triliun, lebih rendah Rp1.562 triliun dibandingkan dengan April 2022 yang sebesar Rp5.338 triliun.