Bisnis.com, JAKARTA - Metode transfer uang melalui BI-Fast terus mendapat respon positif dari nasabah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. (BJBR). Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan nasabah ritel pengguna BI-Fast yang tumbuh sebesar 47 persen pada Mei 2022 dibandingkan dengan April 2022 (yoy).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan pertumbuhan pengguna ritel yang menggunakan BI-Fast menandakan bahwa metode transfer uang dengan biaya Rp2.500 per transfer itu digemari oleh nasabah ritel Bank BJB.
“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat makin teredukasi, makin paham, dan makin banyak yang menggunakan BI Fast ini,” kata Yuddy kepada Bisnis, Senin (18/7/2022).
Kendati sudah ada bank digital dan aplikasi transfer uang tanpa biaya, Yuddy memperkirakan transaksi transfer uang keluar menggunakan BI-Fast masih akan tumbuh ke depan. Masyarakat akan menuntut transaksi yg lebih efisien dari waktu ke waktu, salah satunya melalui BI Fast.
Mengenai fee based income atau pendapatan di luar bunga, kata Yuddy, perseroan mencatatkan pertumbuhan fee based income pada Mei 2022 sebesar 30 persen dibandingkan dengan April 2022.
Peningkatan BI-Fast tidak berdampak pada posisi fee based income, yang tetap masih tumbuh optimal pada Mei 2022.
Baca Juga
“Pertumbuhan tersebut karena jumlah transaksi nasabah yang makin meningkat. Apalagi nasabah makin efisien dalam transaksinya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sebelumnya Bank Indonesia mencatat per Juni 2022 jumlah transaksi yang melalui BI-Fast tercatat sebesar 700.000 transaksi per hari. Adapun total transaksi BI-Fast sebesar 85,3 juta transaksi. Bank Indonesia menargetkan total transaksi melalui layanan tersebut dapat menyentuh angka Rp811 triliun pada akhir 2022.