Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) alias Bank BJB meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp712,07 miliar pada semester I/2025.
Realisasi tersebut mencakup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp492,94 miliar. Sebelumnya, BJBR membukukan laba bersih konsolidasi Rp770,92 miliar pada semester I/2024.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (29/7/2025), perolehan laba bersih tersebut disokong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,91% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,61 triliun.
Kemudian, BJB membukukan pertumbuhan kredit sebesar 5,96% YoY pada semester I/2025, dari Rp136,06 triliun menjadi Rp144,18 triliun. Aset perseroan pun meningkat 4,18% YoY menjadi Rp215,92 triliun.
Terkait kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BJB tercatat sebesar 2,62%, sedangkan NPL net 1,22% pada periode yang sama.
Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BJBR tercatat sebesar Rp156,6 triliun pada semester I/2025, tumbuh 4,26% dari Rp150,2 triliun pada semester I/2024.
Total dana murah alias current account saving account (CASA) perseroan bertumbuh 6,08% menjadi Rp69,6 triliun. Simpanan berjangka atau deposito pun meningkat 2,86% YoY menjadi Rp87 triliun.
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (net interest income) BJB tercatat 3,65% pada semester I/2025, sedangkan pada 6 bulan pertama tahun lalu sebesar 3,91%.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 93,41%. Sementara, dari rasio profitabilitas yang tercermin dari imbal aset (return on asset/ROA) sebesar 0,56% dari 0,92%, serta imbal ekuitas (return on equity/ROE) yang bergerak dari 10,24% ke level 6,25%.