Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang kini dikendalikan oleh Bangkok Bank menargetka untuk fokus mendorong bisnis pinjaman kredit tanpa agunan (KTA) tumbuh hingga 50 persen melalui kanal digital.
Division Head Unsecured Lending (CC&PL) Bank Permata Sandra Monica Therik mengatakan sejalan dengan pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19 yang makin terkendali perusahaan menargetkan pertumbuhan yang cukup tinggi untuk kredit tanpa agunan (KTA).
“Target kami bisa tumbuh 50 persen secara tahunan pada tahun ini [2022],” kata Sandra dalam konferensi virtual, Selasa (19/7).
Sekadar informasi, pada kuartal I/2022 Bank Permata telah menyalurkan kredit sebesar Rp129,5 triliun, tumbuh 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp46,1 triliun atau sekitar 35,6 persen berasal dari segmen perbankan ritel, yang didalamnya termasuk KTA.
Pada Maret 2022, kredit perbankan ritel Bank Permata tumbuh 3,9 persen yoy. Laporan presentasi korporasi Bank Permata tidak menjabarkan secara khusus porsi KTA dan pertumbuhannya.
Adapun salah satu strategi Bank Permata dalam memacu pertumbuhan KTA pada tahun ini adalah dengan menggunakan kanal digital.
Bank Permata baru saja meluncurkan produk PermataKartuKredit dan PermataKTA dengan layanan dan proses persetujuan yang lebih cepat, dimana saja dan kapan saja. Dalam memproses persetujuan dan penerbitan kartu digital untuk PermataKartuKredit serta persetujuan dan pencairan dana dari PermataKTA dapat dilakukan melalui PermataMobile X.
Proses persetujuan PermataKTA cukup instan dengan memakan waktu kurang dari 10 menit dan dana langsung cair secara seamless melalui aplikasi PermataMobile X.
Proses ini diukur dari pengajuan melalui PermataMobile X, persetujuan, pembukaan rekening, dan pencairan dana serta tergantung dari segmen nasabah. Pinjaman yang diajukan bervariasi mulai dari Rp2 juta hingga Rp300 juta dengan jangka waktu yang fleksibel, mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan untuk PermataKartuKredit, proses persetujuan juga sangat cepat dengan kisaran kurang dari 10 menit, dengan pertimbangan kepemilikan payroll atau rekening PermataBank, histori kredit, dan profil risiko.
Sandra mengatakan produk tersebut akan membidik siapapun yang ingin mendapatkan kredit dalam waktu cepat.
Dia juga menekankan kecepatan yang dihadirkan tidak akan mengganggu kualitas kredit. Perusahaan tetap akan melakukan penilaian atau skoring dengan hati-hati melibatkan berbagai pihak.
“Sistem skoring kami adalah skoring yang terbentuk oleh bank, dan kami juga banyak menggabungkan di dalamnya beberapa alternatif skoring dari penyedia yang lain dan pastinya tidak pakai lama,” kata Sandra.
Sementara itu Direktur Retail Banking PermataBank Djumariah Tenteram mengatakan sebagai bank yang selalu memperkuat layanan dengan digital dan memberikan pengalaman yang terbaik, Bank Permata akan terus mendengarkan masukan nasabah .
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang memudahkan, memberikan kenyamanan dan inovatif serta terpercaya,” kata Djumariah.
Dia mengatakan memasuki usia ketiga, Covid-19 makin terkontrol. Masyarakat kembali beraktivitas dan daya beli masyarakat terhadap gaya hidup makin meningkat.
Sejalan dengan itu, ujar Djumariah, permintaan terhadap dana cepat juga bertumbuh, yang membuka peluang kredit perbankan. Layanan yang berbasis efisiensi, aman dan mudah dalam mengajukan kartu kredit jadi hal yang penting dalam pemenuhan kebutuhan nasabah.
“Harapan kami terobosan ini dapat memberikan pengalaman yang makin nyaman dan menjadi solusi bagi masyarakat untuk pengajuan kartu kredit,” kata Djumariah.