Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Kantor pusat PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).  - Bloomberg/Dimas Ardian
Lihat Foto
Premium

Belajar dari 1998, Saat Rush Money Meredupkan Kilau BCA (BBCA)

Likuiditas memainkan peran penting bagi bisnis bank. Saat likuiditas rapuh, bank dengan cepat tumbang.
Dionisio Damara
Dionisio Damara - Bisnis.com
27 Desember 2022 | 21:04 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Saat ini PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA boleh jadi bank swasta terbesar di Indonesia. Akan tetapi sejarah mencatat likuditas bank ini sempat terkuras pada 1998.

Sekitar 24 tahun lalu, puluhan hingga ratusan deposan dan nasabah berjejal di sejumlah kantor cabang BCA. Mereka serempak menguras simpanannya sehingga menggerogoti likuiditas perusahaan. Rush money bank pun terjadi pada Mei 1998.

Kejatuhan rezim Soeharto menjelma menjadi pil pahit yang harus ditelan BCA. Krisis keuangan ditambah dengan rumor politik yang menyasar perusahaan, membuat masyarakat panik dan kemudian menarik dana besar-besaran. Bank, yang saat itu masih dikuasai Sudono Salim, pun limbung.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top