Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menuturkan komitmennya untuk terus memperkuat pencadangan guna menjaga kesehatan perusahaan. Tercatat, realisasi rasio pencadangan kredit bermasalah (non-perfroming loan/NPL) coverage BRI mencapai 305,7 persen.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa angka pencadangan tersebut meningkat 2.457 basis poin (bps) dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir 2021 yakni sebesar 281,16 persen.
"Pencadangan memadai tersebut merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, serta potensi perlambatan ekonomi," pungkas Sunarso dalam agenda paparan kinerja keuangan BRI kuartal IV, dikutip Kamis (9/2/2023).
Untuk diketahui, mengacu pada laporan publikasi secara audited, sepanjang 2022 kredit BRI secara individual tercatat tembus Rp1.029,8 triliun atau tumbuh 9,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) yang utamanya didorong oleh penyaluran kredit itu didorong oleh segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Portofolio kredit mikro tumbuh 13,9 persen yoy. Ini menjadikan porsi kredit UMKM di BRI 84,74 persen," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja BRI 2022 pada Rabu (8/2/2023).
Sementara itu, pertumbuhan kredit bank tercatat diikuti dengan peningkatan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross turun menjadi 2,67 persen pada akhir 2022 dibandingkan akhir 2021 yang mencapai 3 persen.
Sunarso mengatakan upaya BRI dalam menyalurkan kredit dilakukan melalui strategi pertumbuhan selektif. "Kami menentukan kelayakan nasabah dan mempertimbangkan kondisi nasabah," ungkapnya.
Meski kredit perseroan terus tumbuh, mengacu pada laporan publikasi yang disampaikan BBRI, dari sisi likuiditas rasio loan to deposit ratio (LDR) BBRI masih terjaga di level 79,17 persen.
Rasio LDR tersebut justru turun 450 basis poin (bps) secara tahunan dari sebelumnya sebesar 83,67 persen pada Desember 2021. Sementara dari sisi kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan tercatat berada pada level 23,30 persen.
"Artinya BRI terus tumbuh dan yakin tumbuh sustain. Kami juga memiliki kejelasan sumber pertumbuhan yakni ultramikro," ujar Sunarso.
BRI (BBRI) Siapkan Bantalan, NPL Coverage Capai 305,7 Persen
NPL Coverage yang disiapkan BRI hingga 305,7 persen guna memastikan perusahaan tetap sehat ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Anggara Pernando
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

8 menit yang lalu
Ada BUMI hingga GOTO, Saham Favorit Investor Asing
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

26 menit yang lalu
True Finance Catat Pendapatan Rp534 Miliar pada 2024, Naik 13,68%

40 menit yang lalu
Leasing NSC Finance Raup Laba Rp127 Miliar pada 2024, Naik 23,06%

48 menit yang lalu
Asuransi Ramayana (ASRM) Raih Ekuitas Rp734,23 Miliar pada 2024
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
