Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI telah mencatatkan nilai pembiayaan kendaraan bermotor di BSI telah mencapai Rp270 miliar pada April 2023. Jenis pembiayaan ini memang diperkirakan akan moncer tahun ini.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan pembiayaan kendaraan bermotor di BSI per April 2023 itu tumbuh 68,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, kendaraan bermotor yang diberikan pembiayaan oleh BSI mencapai lebih dari 1.600 unit.
"Tren pembiayaan di BSI, khususnya pembiayaan kendaraan bermotor terus mengalami pertumbuhan positif," kata Anton kepada Bisnis pada Kamis (8/6/2023).
Dia mengatakan pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor di BSI pada April 2023 ini berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor yang tinggi, apalagi menjelang hari raya dan libur panjang pada April 2023.
BSI sendiri memproyeksikan pembiayaan kendaraan bermotor akan terus bertumbuh pada tahun ini. Untuk meningkatkan volume pembiayaannya, BSI mengandalkan strategi bermitra bersama berbagai pihak, salah satunya PT Mandiri Utama Finance (MUF) Syariah.
BSI menawarkan promo berupa uang muka atau down payment (DP) mulai 0 persen dan promo dalam bentuk voucher travel.
BSI juga menyasar pasar kendaraan listrik dengan memberikan penawaran margin kompetitif mulai setara 2,22 persen dan DP mulai dari 0 persen, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 7 tahun.
“Dengan skema ini diharapkan akan menarik minat masyarakat untuk melakukan pembiayaan kendaraan listrik melalui BSI," kata Anton.
BSI menargetkan pembiayaan kendaraan listrik dapat mencapai 100 unit kendaraan dengan volume pembiayaan Rp25 miliar pada tahun ini.
Sementara itu, berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar April 2023 yang dirilis Bank Indonesia (BI) baru-baru ini, penyaluran kredit kendaraan bermotor mencapai Rp124,7 triliun pada April 2023, tumbuh 16,4 persen yoy. Tingkat pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau Maret 2023 sebesar 15,6 persen.
Pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor menjadi paling moncer dibandingkan pertumbuhan pada jenis kredit lainnya. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) misalnya memang tumbuh 6,5 persen pada April 2023, namun melambat dibandingkan Maret 2023 yang tumbuh 7 persen.
Penyaluran kredit investasi juga tumbuh 9,1 persen pada April 2023, namun melambat dibandingkan Maret 2023 yang tumbuh 10,3 persen. Lalu, kredit modal kerja tumbuh 7,1 persen yoy per April 2023, namun melambat jika dibandingkan Maret 2023 yang tumbuh 10,1 persen yoy.