Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Cetak Laba Rp442,37 Miliar per Semester I/2023

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatatkan laba bersih selama enam bulan pertama 2023 mencapai Rp442,37 miliar, tumbuh 23,75 persen secara tahunan (yoy).
Ilustrasi Bank Pembangunan Daerah Bali meraih pertumbuhan laba/Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Pembangunan Daerah Bali meraih pertumbuhan laba/Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatatkan laba bersih selama enam bulan pertama 2023 mencapai Rp442,37 miliar. Laba ini tumbuh 23,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp357,47 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Senin (14/8/2023) pertumbuhan laba ini didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII). Tercatat pos ini tumbuh sebesar 24,59 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun pada Juni 2023 dari Rp831,05 miliar pada Juni 2022.  

Bank juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar 10,33 persen yoy menjadi Rp53,90 miliar pada semester I/2023 dari Rp48,86 miliar pada semester I/2022. 

Dari sini, laba operasional BPD Bali pada semester I/2023 tercatat tumbuh 20,23 persen menjadi Rp538,02 miliar, sedangkan pada semester I/2022 senilai Rp447,48 miliar. Setelah dipotong taksiran pajak tahun berjalan Rp84,22 miliar, hasilnya BPD Bali pun membukukan laba bersih tahun berjalan Rp442,37 miliar pada akhir Juni 2023. 

Namun, pada rasio profitabilitas, BPD Bali mencatatkan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) yang turun 280 basis poin (bps) dari 22,33 persen menjadi 25,13 persen. Sedangkan, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) BPD Bali naik tipis 39 bps dari posisi 2,94 persen menjadi 3,33 persen.  

BPD Bali juga membukukan penyusutan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun tipis 225 bps menjadi 64,13 persen pada semester I/2023 dari 66,38 persen pada semester I/2022. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Adapun, dalam hal intermediasi, BPD Bali telah menyalurkan total kredit sebesar Rp20,51 triliun pada Juni 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp19,98 triliun. Seiring dengan pertumbuhan kredit sebesar 2,64 persen, alhasil aset bank turut naik 8,35 persen yoy menjadi Rp32,49 triliun dari Rp29,99 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan kredit, BPD Bali pun mengalami perbaikan rasio kredit bermasalah, di mana (nonperforming loan/NPL) gross turun tipis 38 bps dari 2,65 persen ke level 2,27 persen dan NPL net  yang menyusut 11 bps dari 0,16 persen ke level 0,05 persen pada paruh pertama tahun ini.  

Dari sisi pendanaan pun BPD Bali telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp27,52 triliun, naik 12,64 persen yoy. Di mana, dana murah atau current account savings account (CASA) naik 33,03 persen yoy dari Rp13,95  triliun pada semester I/2022 menjadi Rp18,55 triliun. Sementara, deposito mengalami penurunan 14,48 persen dari yang sebelumnya Rp10,48 triliun menjadi Rp8,96 triliun pada akhir Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper