Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (BRK) Syariah membukukan laba bersih Rp79,72 miliar pada kuartal I/2024, tumbuh 106,48% secara tahunan (year-on- year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp38,61 miliar
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, Senin (13/5/2024), laba bank didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 7,55% yoy menjadi Rp316,9 miliar ketimbang sebelumnya Rp294,66 miliar. Net operating margin (NOM) juga naik 83 basis poin (bps) menjadi 1,15% dari 0,32%. Sedangkan pendapatan dari penyaluran dana susut 11,38% yoy menjadi Rp817,69 miliar dari Rp922,67 miliar.
Pertumbuhan laba perseroan juga terdorong dari keuntungan penjabaran transaksi valuta asing mencapai Rp1,48 miliar per Maret 2024 dibanding sebelumnya yang membukukan kerugian Rp7,44 miliar
Efisiennya bank menjalankan bisnis terlihat dari penurunan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Tercatat, BOPO BRK Syariah turun 679 bps menjadi 87,39% dari 94,18%. Makin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Selanjutnya, dari segi rasio profitabilitas, rasio imbal balik aset (return on assets/ROA) bank naik 81 bps menjadi 1,45% dari 0,64%. Lalu, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) pun naik 501 bps menjadi 9,7% dari 4,69%.
Dari sisi intermediasi, BRK Syariah telah menyalurkan pembiayaan Rp20,35 triliun, naik 2,69% yoy. Namun, aset BRK Syariah susut 3,27% menjadi Rp30,03 triliun pada kuartal I/2024
Baca Juga
Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross menjadi 2,62% dari 2,61%. Lalu, NPF net berada di level 0,52% dari 0,27%.
Terakhir, dari segi pendanaan, BRK Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp25,43 triliun, susut 3,81% yoy dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,44 triliun. Sementara, dana murah BRK Syariah mengalami pertumbuhan 7,47% menjadi Rp13,16 triliun pada tiga bulan pertama 2024.