Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank Melambat, OJK: Jangan Terlalu Dibandingkan dengan Tahun Lalu

Per September 2023, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,96% menjadi Rp6.837,3 triliun, melambat secara tahunan (year-on-year/yoy) dari September 2022, yakni 11%
Ilustrasi kredit perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi kredit perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis bahwa kredit bank bakal tumbuh dobel digit sampai akhir tahun di tengah perlambatan kredit dan kenaikan suku bunga acuan 6%.

Tercatat, per September 2023, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,96% menjadi Rp6.837,3 triliun, melambat secara tahunan (year-on-year/yoy) dari September 2022, yakni 11%.

Adapun, jika melihat secara bulanan, angka ini juga melambat dari bulan sebelumnya Agustus 2023, yang mencapai 9,06% yoy. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae pun menuturkan pertumbuhan kredit yang melambat haruslah dilihat secara keseluruhan sesuai dengan kondisi yang dahulu terjadi. 

“Saat ini, [kredit bank] jangan terlalu dibandingkan dengan tahun lalu karena sebetulnya tahun lalu itu kan pertumbuhan dari level yang sangat berat karena dari posisi Covid-19 dan dipengaruhi low base effect, efek berdasarkan perhitungan rendah. Jadi, kelihatan turun, tapi sebenarnya enggak kayak gitu,” ujarnya dalam RDK OJK, Senin (30/10/2023). 

Lebih lanjut, dirinya menyebut hal yang mendorong pertumbuhan kredit akan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) akan tercapai dobel digit sampai akhir tahun, lantaran siklus permintaan kredit itu pada akhir tahun cenderung meningkat.

Di mana, modal kerja yang akan diperkirakan meningkat sejalan dengan ekspetasi pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5% dan PMI manufaktur juga masih menunjukkan berada di level yang masih ekspansif. 

“Kemudian, kalau kita lihat konsumsi itu dirasakan memang sangat meningkat dalam akhir-akhir ini karena memang kita sudah kembali normal, setalah Covid-19,” ujarnya.

Lalu, terkait antisipasi rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) pihaknya tetap akan terus melakukan pengawasan dengan selalu memastikan bank menerapkan proses kehati-hatian dan management risiko yang dilaksanakan sebaik mungkin. 

Saat ini, OJK mencatat kualitas kredit dengan rasio NPL net perbankan per September 2023 sebesar 0,77% dibanding Agustus 0,79%. NPL gross sebesar 2,43% dibanding Agustus 2,50% 

“Dan tentu kalau assessment terhadap kredit baru maupun kredit lama, akan harus dilakukan,” tuturnya. 

Adapun, sejumlah perbankan memproyeksikan pertumbuhan kredit pada akhir 2023 meningkat. Misalnya, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) dengan angka 10% secara tahunannya (year-on-year/yoy) untuk Growing Business terutama pada segmen korporasi.

Tak hanya itu, PT Bank Mandiri (Persero) juga mencatat ruang pertumbuhan masih terbuka sampai dengan akhir tahun dengan memproyeksikan target pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% hingga akhir tahun.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memproyeksikan penyaluran kredit akan tetap konservatif di 9% hingga 10% pada akhir tahun ini. 

Adapula, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sendiri meyakini pertumbuhan kredit dapat tercapai sesuai proyeksi yang ditetapkan di awal tahun, yakni 10-12% yoy. BRI juga bakal melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang untuk penyesuaian suku bunga kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper