Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) optimistis melanjutkan pertumbuhan kinerja bisnis pada 2024. Mulai dari menjajaki penyaluran kredit di berbagai sektor, hingga memperkuat platform perbankan transaksi guna memperkokoh pendanaan.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan dari sisi penyaluran kredit, BCA tetap optimis dengan senantiasa mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makro ekonomi.
“Per September 2023, pertumbuhan total kredit mencapai 12,3% secara tahunan [year-on-year/yoy] atau 7,7% [year-to-date/ytd] yang didukung oleh semua segmen kredit, dari UKM ke Korporasi, hingga di segmen kredit Konsumer. Angka ini di atas rata-rata industri,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (2/1/2024).
Terkait volume transaksi dan pendanaan, dia mengungkapkan BCA menyempurnakan platform perbankan transaksi yang andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah, sehingga dapat terus meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi.
BCA terus memperkuat keamanan transaksi bagi para nasabah, salah satunya melakukan investasi pengamanan berlapis untuk sistem digital dengan melakukan assesment secara periodik.
"Jadi kami bekerja sama dengan mereka [ahli IT] untuk menebus sistem BCA untuk mengetahui seberapa kuat sistem BCA," ujar Hera dalam Public Expose beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Tercatat, pada sembilan bulan pertama tahun 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8% YoY mencapai 22 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4% secara tahunan. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik sebesar 17,1% secara tahunan.
Di sisi lain, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim sempat berujar untuk terus menumbuhkan laba, pihaknya bakal terus mengoptimalisasi lima channel guna melayani nasabah current account savings accounts (CASA), lalu mobile banking, internet banking, EDC, ATM dan cabang termasuk contact center, yakni Halo BCA.
“Sehingga untuk memperkuat pertumbuhan [laba], maka investasi di lima channel tersebut tidak pernah selesai. Layanan di cabang maupun digital harus terus prima. Kita terus juga menumbuhkan nasabah baru, per September ada 39 juta rekening, akhir tahun harus 40 juta rekening,” ungkapnya.
Tercatat, BCA membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun pada kuartal III/2023, naik 25,8% secara tahunan (yoy).
Laba perseroan terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 21,3% yoy menjadi Rp55,9 triliun pada kuartal III/2023. Adapun, mesin pendapatan bunga bersih bank ini melaju seiring dengan kredit perbankan yang juga bertumbuh 12,3% yoy menjadi Rp766,1 triliun.
Lalu, dengan kredit yang tumbuh dobel digit, aset BBCA pun naik 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun hingga September 2023. Sementara, kredit bank juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.088,8 triliun pada September 2023, naik 6,2% yoy.
Selain dengan kinerja pendapatan bunga bersih, laba bank ditopang oleh pendapatan nonbunga yang mencapai Rp18,3 triliun, naik 9,7% yoy. Pendapatan nonbunga ini utamanya didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang mencapai Rp13,3 triliun, naik 7,7% yoy.